Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Afriya, Dobrak Rasa Tak Percaya Diri hingga jadi Wisudawan Beprestasi Unair

Aidatul Fitriyah, mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Unair menceritakan perjalanannya dari yang awalnya tidak percaya diri hingga akhirnya lulus sebagai wisudawan berprestasi.

4 Desember 2024 | 13.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aidatul Fitriyah, mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (Unair), menceritakan perjalanannya menuju kelulusan yang penuh tantangan, termasuk melawan rasa tidak percaya diri. Hingga akhirnya, dia lulus sebagai wisudawan berprestasi pada Wisuda Unair Periode ke-244.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Afriya, sapaan akrabnya, membagikan cerita bagaimana dia mendobrak rasa insecurity, terutama ketika memutuskan untuk mengikuti ajang mahasiswa berprestasi (Mawapres). “Dulu saat maba (mahasiswa baru), aku ingin jadi wisudawan berprestasi, tapi sering merasa insecure. Alhamdulillah, enggak nyangka sekarang bisa meraih gelar ini,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Unair, pada Rabu, 4 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Afriya, kunci keberhasilannya terletak pada keberanian untuk keluar dari zona nyaman, memaksimalkan potensi, dan tak takut untuk bermimpi. “Jangan pernah takut bermimpi, meski nampak mustahil. Selain ikhtiar, aku selalu manifestasi dream list sebelum tidur, karena kita enggak pernah tahu doa mana yang akan terkabul,” kata dia.

Salah satu momen paling berkesan baginya selama kuliah adalah ketika mengikuti konferensi internasional. Lewat pengalaman ini, kata Afriya, dia tak hanya banyak belajar hal baru. Namun, juga membuka peluang berjejaring dengan peneliti dari seluruh dunia yang bisa menjadi investasi jangka panjang untuk kariernya.  

Publikasi 12 jurnal dan sabet penghargaan  

Selama berkuliah di Unair, Afriya telah mempublikasikan 12 artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional bereputasi. Dia aktif menggarap proyek riset yang didanai oleh berbagai lembaga ternama, termasuk Research Projects EU TSD Jean Monnet Erasmus+ dan IJLIL Research Article.

Afriya menyebut, selama ini dia selalu mempublikasikan artikel ilmiah secara gratis. Kalaupun berbayar, dia biasanya mendapatkan dana hibah dari beberapa lembaga atau pembebasan article processing charge (APC) dari pihak jurnal. 

"Untuk risetnya, aku lebih sering secara mandiri, tapi kadang berkolaborasi jika diperlukan,” kata Afriya. 

Afriya juga tercatat menorehkan puluhan prestasi di berbagai ajang kompetisi nasional dan internasional. Mulai dari 1st Runner Up Social Enterprise International Challenge 2022 oleh Prokompas x RSF x Macquarie University dan bronze medal Queen’s Commonwealth International Essay Competition 2021 oleh Commonwealth Foundations UK. Terbaru, dia meraih 3rd Placed Indonesian Scholars International Convention 2024 oleh PPI UK. 

Melihat perjalanan dan prestasinya, Afriya bertekad melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi hingga S3. Dia juga ingin terus memberikan sumbangsih dalam dunia riset. 

“Semoga Allah kabulkan impianku untuk menjadi doktor muda dan akademisi. Aku juga ingin terus berkontribusi melalui riset,” kata Afriya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus