Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cerita Megawati dan Babal Pedas Semasa Sekolah

Sebagai anak presiden, makanan yang boleh dimakan oleh Megawati Soekarnoputri memang harus dijaga dengan baik.

23 Januari 2018 | 10.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menarik dalam kisah masa remaja Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Tepatnya ketika ia duduk di Sekolah Menengah Pertama Perguruan Cikini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bersama teman-temannya, Mega, yang kala itu dipanggil Adis, sering bertarung dengan rasa kantuk ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Awalnya permen rasa mint seperti Strong dan Miyami jadi andalan Mega bersama empat orang sahabatnya di kelas 1B. Mereka adalah Amendi Nasution, Aurini Trisharningsih, Indria Winuri, dan Retno Hadiat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Permen pedas ada gak?" tanya salah satu dari lima sekawan itu seperti dikutip dalam buku Cerita Kecil Dari Cikini. Namun, persediaan permen mereka habis. Saat persediaan permen mint itu habis, Onny, panggilan Aruni, punya cara sendiri untuk mengatasi kantuk.

Mereka yang duduk berdekatan kemudian melihat Onny yang sesekali membelalakkan matanya. Onny memiliki cara tersendiri untuk mengatasi kantuk. Jika permen rasa mint sudah habis, ia mengeluarkan babal pedas.

Megawati menggambarkan babal pedas adalah nangka muda yang diambil dari pohon belakang sekolahnya, lalu ditumbuk bersama garam dan cabai. Babal pedas itu dibungkus platik dan beredar dari bangku ke bangku.

Mega pun penasaran ingin mencoba rasa babal pedas itu. Berkali-kali ia meminta kepada Onny, namun, tak kunjung diberi. "Rasanya seperti apa? Pengen tahu," kata Mega penasaran. “Tidak boleh, kamu kan anak presiden, kalau terjadi apa-apa, mendadak sakit perut, bisa bahaya,” ujar Onny.

Mega akhirnya mengicip babal pedas buatan Onny. "Rasanya sepet-sepet pedas gimana," kata Mega sambil terbahak.

Sebagai anak presiden, soal makanan memang harus dijaga dengan baik. Mega selalu dibekali roti setiap ke sekolah oleh pengasuhnya, Bu Citro. Ia selalu membagikan roti berisi rendang itu kepada teman-temannya.

Dalam ingatan Onny, roti isi yang dibawa pengasuh Mega, Bu Citro, berbentuk seperti tapal kuda. Melengkung di salah satu sisinya. Setiap kali bel tanda istirahat berbunyi, mereka segera berlari menghampiri Bu Citro, persis seperti anak-anak yang sedang antri untuk memperoleh jatah makan siang. Seolah-olah mereka memiliki hak yang sama seperti yang dimiliki Adis. Sepotong roti isi rendang.

Hari ini, Megawati Soekarnoputri akan merayakan ulang tahun ke-71 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pagelaran teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate yang bernuansa hijau, akan mewarnai perayaan tersebut.

Pagelaran teater yang digawangi oleh seniman Butet Kertaradjasa akan ditampilkan di Teater Besar TIM, pukul 14.00 WIB. Selain pagelaran teater bernuansa hijau, acara peringatan ulang tahun Megawati Soekarnoputri akan dihiasi dengan berbagai tanaman serta menampilkan sejumlah kiprah Presiden kelima RI itu di bidang kemanusiaan, kebudayaan, dan lingkungan.

Bersamaan dengan perayaan HUT, Buku Cerita dari Cikini juga diluncurkan. Buku tersebut berisi biografi tentang Megawati yang ditulis oleh Kristin Samah dan kawan-kawan. Peluncuran buku tersebut akan dihadiri pula oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh.

WIDIARSI AGUSTINA | DEWI NURITA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus