Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFOJABAR-Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, khususnya Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Salah satu yang berdampak dimasa pandemi ini adalah sektor ekonomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sektor ini telah mengalami perubahan sebelum dan sejak pandemi berlangsung. Berbagai sektor usaha dimasa ini alami penurunan drastis yang berdampak sulitnya pengembangan ekonomi masyarakat dunia. Untuk membangkitkan kembali sektor ekonomi di dunia, khususnya di Indonesia, salah satu caranya menghidupkan kembali sektor ekonomi kreatif (ekraf).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menilai sektor ini salah satu yang mampu bertahan dan berkontribusi pada perkembangan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, pengembangan ekraf menjadi penting dalam menopang ekonomi kota-kota di dunia, tak terkecuali di Jabar.
“Kalau kita bicara tema tahun ini, salah satunya bagaimana supaya ekonomi dunia ini tetap bertahan,” katanya dalam rilis resmi tim Humas Pemprov Jabar saat acara CONNECTI:CITY 2022 di Museum Konferensi Asia-Afrika (MKAA), Kota Bandung, Senin 14 Maret .
CONNECTI:CITY merupakan konferensi internasional terkait ekonomi kreatif dalam rangka mendukung Presidensi G20, dan sebagai side event U20 yang dinamakan sebagai Urban 20 (U20). Tema yang diusung pada CONNECTI:CITY 2022 adalah “People and the Next Economy – Recovering Together." Tuan rumah event ini DKI Jakarta dan Jabar.
Menurut Setiawan, output webinar CONNECTI:CITY ini berupa rekomendasi terkait pengembangan ekraf yang akan disampaikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada forum G20.
Ekraf yang dibahas pada CONNECTI:CITY meliputi 17 subsektor, di antaranya digitalisasi, desain, seni kriya, fashion, kuliner, sampai film.“Hasilnya nanti bersifat rekomendasi yang akan masuk U20, dan tentu saja nantinya akan disampaikan ke G20 oleh Bapak Gubernur,” kata Setiawan.
“Harapannya rekomendasi yang telah kita diskusikan didengar dan akan menjadi policy dunia. Ekonomi kreatif akan menjadi salah satu andalan untuk tetap bertahan dari sistem perekonomian sebuah kota,” ujarnya.
Sebagai contoh pentingnya pengembangan ekraf, kata Setiawan, tiga subsektor ekraf di Jabar adalah industri kerajinan 27,1 persen, industri kuliner 26,4 persen, dan industri fashion 16,7 persen. Jabar juga memiliki jumlah perusahaan startup terbesar kedua di Indonesia. Apalagi Kota Bandung memiliki distribusi developer dan publisher video game tertinggi dibanding kota lain di Indonesia, dengan kontribusi 15,71 persen.(*)