Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dapat Anugerah Pembohong dari PSI,Sandiaga: Rakyat yang Menilai

Sandiaga mengatakan tidak terlalu menggubris anugerah pembohong yang diberikan PSI.

6 Januari 2019 | 18.59 WIB

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno berdialog dengan pengerajin bubu ikan saat kunjungan di Kampung Nelayan Tengkolak, Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Kamis 3 Januari 2019. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Perbesar
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno berdialog dengan pengerajin bubu ikan saat kunjungan di Kampung Nelayan Tengkolak, Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Kamis 3 Januari 2019. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengomentari 'penghargaan' yang diberikan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepadanya. Sebelumnya, PSI 'menganugerahkan' Sandiaga sebagai politikus dengan kebohongan terhakiki di awal tahun 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Sandiaga, selama ini ia hanya menyampaikan apa yang menjadi keluhan masyarakat. "Masyarakat menyampaikan apa adanya, tapi malah diberi feedback dengan tidak mempercayai apa yang disampaikan masyarakat," kata Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 6 Januari 2019.

Penghargaan kebohongan terhakiki itu diberikan PSI kepada Sandiaga karena dianggap memiliki 'prestasi' berbohong soal pembangunan tol Cipali tanpa utang. "Padahal jelas-jelas ada pinjaman dari beberapa bank untuk pembangunan tol itu. Ini lagi, lagi kebohongan," kata Ketua DPP PSI Tsamara Amany, Jumat, 4 Januari 2019 lalu.

Selain Sandiaga, PSI juga memberi 'penghargaan' kepada calon presiden Prabowo Subianto dan wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief. Prabowo diberi penghargaan sebagai kebohongan ter-lebay awal tahun 2019, sedangkan Andi Arief mendapat penghargaan terhalu atau terhalusinasi awal tahun 2019.

Menurut Tsamara, penghargaan untuk Prabowo itu diberikan karena dianggap menyebar kebohongan tentang selang cuci darah di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang disebut Prabowo dipakai 40 orang. "Padahal RSCM sudah membantah hal tersebut," ujar Tsamara.

Sedangkan, Andi Arief mendapatkan 'penghargaan' itu karena dianggap menyebar hoaks soal 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut Sandagai, semua yang ia sampaikan bersumber langsung dari keluhan-keluhan masyarakat. Sehingga, kata dia, event PSI yang mengadakan 'kebohongan award' seperti itu justru menimbulkan jarak antara elite politik dan warga masyarakat.

"Apa yang kami sampaikan itu betul-betul keluhan dari masyarakat. Nah, silakan elite menyikapi. Kalau menyikapi dengan penuh kenyinyiran seperti itu ya silakan, biarkan masyarakat yang menilai," ujar Sandiaga.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus