Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Terbit Komite setelah Amarah

Presiden Jokowi membentuk lembaga baru penanganan dampak Covid-19 karena tak puas terhadap kinerja menterinya. Efektivitasnya diragukan.

25 Juli 2020 | 00.00 WIB

(dari kiri-kanan) Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 27 Juli 2020. ANTARA/Sigid Kurniawan
Perbesar
(dari kiri-kanan) Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 27 Juli 2020. ANTARA/Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Komite Pemulihan Ekonomi dibentuk setelah Presiden Joko Widodo menilai kinerja anak buahnya lambat.

  • Dirancang sejak corona mewabah, komite itu tak kunjung terbentuk karena angka kasus positif terus meningkat.

  • Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin Doni Monardo melebur ke dalam komite tersebut.

RAMPUNG bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Senin, 20 Juli lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah meyakini proses pemulihan akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 membutuhkan waktu lama. Menurut Airlangga, situasi itu mendorong Presiden membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Airlangga menyebutkan Komite merupakan keinginan Presiden Jokowi agar pemulihan ekonomi dan penanganan wabah bisa dieksekusi lembaga yang sama. “Agar program-program yang sudah direncanakan dapat berjalan secara beriringan,” kata Airlangga di Istana Negara pada 20 Juli lalu.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, yang ditunjuk menjadi Ketua Pelaksana Komite, menjelaskan tim tersebut akan rutin melaporkan kinerja dan program kepada Presiden. Senada dengan Airlangga, Erick mengklaim Komite dibentuk bukan untuk memprioritaskan perbaikan ekonomi belaka, tapi juga memperhatikan faktor kesehatan masyarakat. “Program Komite akan mendongkrak daya beli masyarakat,” ujarnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Raymundus Rikang

Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus