Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Di Bandung, Anies Baswedan Cerita Kesuksesan Mengangkat Atap JIS

Anies Baswedan mengisahkan kesuksesan pemasangan atap JIS ke komunitas alumni ITB. Ia menyebut seluruhnya dilakukan insinyur asal Indonesia.

1 Oktober 2023 | 21.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anies Baswedan menyampaikan pandangannya di depan alumni ITB di Bandung, Jawa Barat, 1 Oktober 2023. Calon Presiden dari Koalisi Perubahan ini bertemu dengan para alumni ITB untuk saling memaparkan pandangan di acara Ngariung 1000 Alumni ITB di Bandoengsche Melk Centrale. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengisahkan kesuksesan pemasangan atap Jakarta International Stadium atau JIS kepada komunitas alumni ITB di Bandung, Minggu 1 Oktober 2023. Menurutnya pembangunan stadion itu tergolong megaproject. “JIS adalah sebuah proyek yang merupakan terobosan,” kata Anies.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat fase persiapan pada 2018, pembangunan JIS ditargetkan selesai pada akhir 2021. Menjelang tenggat tim proyek melapor pembangunan tidak mungkin selesai sesuai target. Alasannya karena pengerjaan atap buka tutup stadion tidak bisa dipercepat. Setelah mencari cara lain, solusi alternatifnya yaitu membuat atap di bawah. “Lalu didongkrak untuk ke atas,” ujar Anies.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masalahnya belum ada yang pernah mengerjakan atap dengan cara seperti itu. Berat atap stadion itu menurut Anies yaitu 3.400 ton. Bobot atap itu setara dengan 2.400 mobil yang harus diangkat secara bersamaan. Peralatan alat beratnya harus didatangkan dari Timur Tengah. Rencana itu lantas dikerjakan. “Proses mendongkraknya 72 jam sampai terpasang di atas rapi semua terkunci,” kata dia.

Pengerjaannya menurut Anies, seluruhnya dikerjakan oleh insinyur Indonesia. “Jadi saya setuju sekali, jangan pernah meremehkan didikan anak bangsa ini,” ujarnya. Hasil pembangunan JIS dinilainya membanggakan tanpa melibatkan tenaga asing.

Dalam pertemuan bertajuk Ngariung 1000 Alumni ITB itu, Anies Baswedan juga menyinggung soal pentingnya menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan populis. Dia mengklaim melakukan cara itu saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Sering kami harus berhadapan dengan pemegang otoritas yang lebih tinggi tapi tidak pakai ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Anies menemui komunitas alumni ITB yang dinamakan Alpha Beta. Pertemuan bersama ratusan orang itu berlangsung di Bandoengsche Melk Centrale atau BMC Jalan Aceh Kota Bandung. ”Kami mengundang Bapak pada kegiatan kali ini karena kami memiliki trust yang sangat besar kepada Pak Anies yang akan membawa perubahan ke depan,” kata ketua panitia acara Hendry Harmen dalam pidatonya, Ahad 1 Oktober 2023. 

Mereka juga menyampaikan resume kajian dan gagasan untuk perubahan bangsa kepada Anies. Judulnya Membangun Masyarakat Indonesia yang Cerdas, Maju, dan Bermoral berdasarkan Keunggulan Teknologi dan Industri.

ANWAR SISWADI

Juli Hantoro

Juli Hantoro

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus