Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Didukung Maju Pilpres 2019, Elektabilitas AHY Masih Rendah

Pada beberapa survei, elektabilitas AHY masih kalah dibanding Gatot Nurmantyo.

4 November 2017 | 12.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Putra Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka (kiri) berjabat tangan dengan putra Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) usai pertemuan tertutup di Presidential Lounge, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 10 Agustus 2017. Kedatangan Agus Harimurti dalam rangka menyampaikan undangan peresmian The Yudhoyono Institute. ANTARA/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat berambisi mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai calon presiden atau wakil presiden pada pemilihan presiden 2019. Namun keputusan itu akan sangat bergantung pada tingkat elektabilitas AHY.

"Pencalonan ini bergantung pada elektabilitas AHY," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Syarif Hasan di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 3 November 2017.

Baca juga: Demokrat Pastikan Siapkan AHY Jadi Capres atau Cawapres 2019

Lalu, bagaimana tingkat elektabilitas AHY sejauh ini? Hasil sigi yang dilakukan sejumlah lembaga survei merekam tingkat keterpilihan AHY serta calon-calon potensial dalam pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas AHY masih terlalu kecil untuk dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden.

Direktur Riset Roda Tiga Konsultan Rikola Fedri mengatakan nama Joko Widodo masih unggul di antara nama-nama pilihan yang disuguhkan kepada masyarakat untuk memimpin Indonesia ke depan. Dia mengatakan pesaing terdekat Jokowi dalam survei adalah Prabowo Subianto. "Nama-nama lain yang muncul adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Jusuf Kalla, Gatot Nurmantyo, serta Hary Tanoesoedibjo," kata Rikola di Cafe Mandailing, Lebak Bulus, Jakarta, Ahad, 22 Oktober 2017.

Jokowi menempati posisi teratas untuk calon presiden dengan elektabilitas 29,8 persen. Posisi ini disusul Prabowo Subianto dengan elektabilitas 17,4 persen. Sedangkan AHY menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 2,3 persen.

Sedangkan untuk posisi calon wakil presiden, posisi pertama ditempati Jusuf Kalla (8,4 persen). AHY menempati posisi kedua dengan elektabilitas 8,2 persen; disusul nama Gatot Nurmantyo (7,0 persen); Jokowi (4,7 persen); dan Prabowo (4,2 persen).

Survei Roda Tiga Konsultan dilakukan dengan metode stratified random sampling. Survei yang dilakukan pada 15-29 September 2017 tersebut melibatkan 2.600 responden, dengan margin of error 1,96 persen.

Baca juga: Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Lain lagi dengan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik. Dalam simulasi delapan nama calon presiden, posisi teratas ditempati Jokowi (54,6 persen), disusul Prabowo (24,8 persen), dan Anies Baswedan (3,1 persen). AHY menempati posisi keempat dengan elektabilitas 2,9 persen; diikuti Gatot Nurmantyo (2,8 persen).

Menariknya, nama AHY tidak muncul saat responden ditanyakan soal calon wakil presiden jika Jokowi maju sebagai calon presiden. Dari simulasi delapan nama wakil Jokowi, posisi tiga teratas ditempati Basuki Tjahaja Purnama (17 persen), Gatot Nurmantyo (14 persen), dan Ridwan Kamil (11 persen). Sedangkan untuk simulasi tiga nama, posisi teratas ditempati Gatot Nurmantyo (25 persen), Sri Mulyani (24 persen), dan Tito Karnavian (12 persen).

"Kalau dilihat dari survei hari ini, Gatot memang potensial menjadi senjata rahasia Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi di Warung Solo, Kemang, Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2017.

Survei Indikator Politik menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan wawancara lapangan pada 17-24 September 2017.

Hasil survei yang menunjukkan elektabilitas AHY kalah dibanding Gatot Nurmantyo juga terlihat dari sigi Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI). Elektabilitas Gatot Nurmantyo sebagai calon wakil presiden Jokowi adalah 12 persen. Setelah Gatot, ada nama-nama lain, yaitu Susi Pudjiastuti (10 persen), AHY (7,5 persen), Tito Karnavian (6 persen), dan Sri Mulyani (4,8 persen).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus