Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat optimistis bahwa Ketua Umum partainya Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto akan bertemu pada waktu yang tepat. Ada beberapa alasan yang mendasari keyakinan Djarot tersebut meski rencana pertemuan kedua tokoh nasional ini beberapa kali batal terlaksana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Djarot beralasan, selama ini hubungan antara Megawati dan Prabowo tetap terjaga dengan baik. Ia mencontohkan ketika Megawati memberi hadiah kepada Prabowo. Lalu Ketua Umum Partai Gerindra itu membalasnya dengan mengirim anggrek sebagai kado ulang tahun Megawati, pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya meyakini pasti kedua beliau suatu saat di waktu yang tepat akan bertemu, apalagi mendiskusikan persoalan-persoalan bangsa ke depan, tatanan masa depan, dan tukar pikiran,” kata Djarot seusai mengikuti Festival Bandeng Rawa Belong di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa, 28 Januari 2025.
Djarot mengatakan keakraban antara Megawati dan Prabowo sudah terjalin lama. Ia mengungkapkan, saat menjadi presiden (Juli 2001-Oktober 2004), Megawati yang memanggil Prabowo untuk pulang ke Tanah Air. Saat itu Prabowo menetap di Yordania sejak reformasi pada 1998 bergulir dan gerakan itu yang menggulingkan Presiden Suharto, mertua Prabowo.
“Saat jadi presiden, Bu Mega yang memulangkan Prabowo ke Tanah Air,” kata Djarot.
Megawati dan Prabowo lantas menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2009. Tapi keduanya kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Partai politik keduanya juga berkoalisi saat mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 2012. Namun, keduanya berbeda sikap politik dalam pemilihan presiden 2014, 2019, dan 2024.
Setelah pemilihan presiden 2024 yang dimenangi oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menggelinding keinginan untuk mempertemukan Megawati dan Prabowo. Pertemuan keduanya dijawalkan sebelum pelantikan presiden 2024-2029 pada 20 Oktober lalu. Tapi rencana pertemuan itu batal terlaksana.
Agenda pertemuan keduanya kembali dijadwalkan bertepatan dengan perayaan ulang tahun Megawati, Kamis pekan lalu. Dua orang pengurus partai dari Koalisi Indonesia Maju –koalisi pengusung Prabowo di pemilihan presiden 2024— serta dua politikus PDI Perjuangan membenarkan rencana tersebut.
Pertemuan itu disebut-sebut akan berlangsung sebelum Prabowo melakukan lawatan ke India, pekan lalu. Tapi agenda ini juga batal terealisasi.
Juru bicara PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli mengatakan Prabowo maupun perwakilannya tak menghadiri perayaan ulang tahun Megawati. Ia mengatakan perayaan ulang tahun itu digelar terbatas bersama keluarga, sahabat, dan perwakilan kader PDI Perjuangan.
Meski begitu, kata Guntur, Prabowo mengirim ucapan selamat kepada Megawati lewat karangan bunga. "Ini bukti ikatan silaturahmi keduanya kuat," kata Guntur, Jumat pekan.
Adapun Djarot Saiful Hidayat meyakini pertemuan Megawati dan Prabowo akan terwujud, meski tidak dalam waktu dekat ini. Sebab Megawati tengah melawat ke Vatikan untuk menemui Paus Fransiskus. “Kita tunggu saja yang sabar. Pasti ketemu,” kata Djarot.
Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor : Bahaya Koalisi Gemuk Pendukung Prabowo
Foto 
