Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie meminta pihak penyelenggara haji memastikan fasilitas jemaah selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Syarief mengaku mendapat keluhan dari jemaah asal Kalimantan Barat mengenai kondisi tenda di Arafah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syarief mengatakan jemaah calon haji itu mengungkapkan bahwa tenda yang ia tempati terlalu sempit, sekitar 18x24 meter dan diisi oleh sekitar 225 orang. Kondisi itu membuat jemaah yang hendak melakukan wukuf di Arafah kurang nyaman terutama bagi lansia. Syarief menjelaskan mereka kesulitan untuk bergerak, apalagi istirahat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat banyaknya jumlah lansia di antara jemaah kita. Mereka membutuhkan ruang yang lebih luas untuk beristirahat dengan layak," ujar Syarief dikutip dari laman resmi DPR, pada Ahad, 16 Juni 2024.
Berdasarkan catatan Syarief, fasilitas tenda memang menjadi permasalahan tiap tahun. Jumlah jemaah yang mencapai ratusan ribu seharusnya bisa diantisipasi dengan pengelolaan logistik dan akomodasi cermat.
Syarief berujar keterbatasan tenda itu membuat sejumlah lansia harus segera dilarikan ke rumah sakit setempat lantaran kesehatannya memburuk. Beberapa lainnya juga mengalami dehidrasi dan kelelahan ekstrim karena risiko iklim yang panas di Arafah. Kondisi itu juga sudah dikonfirmasi pada petugas haji di lapangan.
Ia berharap Kementerian Agama (Kemenag) selaku penanggung jawab atas penyelenggaraan haji dapat memberikan penjelasan serta atas permasalahan ini. Ia menegaskan kesehatan dan keselamatan jemaah haji terutama lansia harus menjadi prioritas utama.
"Kita perlu memastikan bahwa semua jemaah, terutama yang berusia lanjut, mendapatkan kenyamanan dan keamanan selama menjalankan ibadah haji. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," kata Syarief.
Ia meminta agar Kemenag melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi tenda dan fasilitas di Arafah. Sehingga ada perbaikan yang signifikan dalam pelaksanaan haji di tahun-tahun mendatang. "Kita tidak boleh lengah, setiap jemaah memiliki hak untuk beribadah dengan tenang dan nyaman," tutur Syarief.
Sementara itu, Kemenag telah melaporkan bahwa jemaah haji Indonesia ditempatkan di 1.169 tenda yang dibagi ke dalam 73 maktab atau markaz selama wukuf. Di mana setiap tenda telah diberi label stiker asal jemaah dengan warna-warna dan identitas yang mudah dikenali serta dihafal jemaah.