Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TRADISI setiap rezim pemerintahan menghendaki anggota koalisi partai politik pendukung pemerintah di parlemen menjadi mayoritas. Karena itu, setelah pemilihan umum, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang memenangi pemilihan pasti mengajak partai politik pendukung rivalnya agar bergabung ke pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tujuan utama pemerintah adalah agar mereka menguasai Dewan Perwakilan Rakyat sehingga program kerja pemerintah tak terhambat di Senayan. Pemerintah yang berkuasa juga berharap koalisi yang gemuk akan memudahkan mereka menjalankan kekuasaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka juga hendak merealisasi kebiasaan tersebut. Pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju itu ditetapkan sebagai pemenang pemilihan presiden 2024 pada 20 Maret lalu. Empat dari tujuh partai politik pendukung pasangan calon nomor urut 02 ini, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional, juga dinyatakan lolos ke Senayan.
Kalkulasi sementara, perolehan kursi keempat partai politik tersebut belum mencukupi 50 persen dari total anggota DPR, atau mereka tidak menguasai parlemen. Karena itu, saat ini kubu Prabowo-Gibran bergerilya mendekati partai politik di luar pendukungnya dalam pemilihan presiden. Mereka mengajak partai-partai tersebut bergabung ke pemerintah dengan tawaran menteri di kabinet.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo