Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Dua Warga Magelang Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet

Dua warga Mertoyudan, Magelang, menjadi korban pembunuhan berencana Slamet Tohari alias Mbah Slamet yang berkedok dukun pengganda uang.

11 April 2023 | 03.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Magelang- Dua warga Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi korban pembunuhan berencana Slamet Tohari alias Mbah Slamet yang berkedok dukun penggandaan uang di Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara.

Kepala Kepolisian Resor Kota Magelang Komisaris Besar Ruruh Wicaksono mengatakan selama ini tidak ada warga Magelang yang melaporkan kasus orang hilang ke polisi. "Ketika kejadian di Banjarnegara itu kami sudah menyampaikan kepada polsek jajaran untuk memastikan ada tidaknya warga yang kehilangan anggota keluarganya, ternyata tidak ada," kata dia, Senin, 10 April 2023.

Namun setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengidentifikasi 12 korban pembunuhan Mbah Slamet, baru diketahui bahwa dua di antaranya merupakan warga Mertoyudan. Mereka ialah Theresia Dewi, 48 tahun, dan anaknya, Okta Ali Abrianto.

Polsek Mertoyudan telah membenarkan informasi tersebut karena selama lebih kurang dua tahun tidak ada laporan orang hilang ke kepolisian. Ruruh menuturkan keluarga korban sudah berangkat ke Banjarnegara untuk memastikan temuan tim DVI.

Ruruh mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berbagai bentuk modus dukun pengganda uang. Sebab sudah banyak contoh kasus yang ujung-ujungnya korban meninggal dunia. Misalnya seperti yang pernah terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

"Masyarakat agar lebih cerdas karena tidak ada zaman sekarang ini yang bisa menggandakan uang. Misalnya, uang Rp1 juta menjadi Rp100 juta, tidak mungkin itu," kata kapolresta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau mengetahui, misalnya, ada aktivitas mencurigakan ada warga yang mengaku bisa menggandakan uang dan meresahkan, segera laporkan supaya tidak terjadi seperti di Banjarnegara. Sudah ada belasan korban baru diketahui, padahal sudah bertahun-tahun," kata Ruruh mengimbuhkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus