Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo Subianto akan maju kembali menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Muzani mengatakan rilis beberapa survei menunjukkan popularitas dan elektabilitas Prabowo mengungguli kandidat lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pak Prabowo popularitasnya nomor satu, elektabilitasnya nomor satu, seluruh kader akan all out,” kata Muzani saat berkunjung ke Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 8 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Muzani, seluruh kader Gerindra di Jawa Barat dan seluruh Indonesia akan mengantarkan Prabowo menjadi Presiden pada 2024 nanti. Wakil Ketua MPR itu mengatakan Indonesia butuh pimpinan yang sudah teruji. Prabowo, menurut Muzani, adalah sosok pemimpin yang diyakini sudah teruji dalam suksesi kepemimpinan nasional, baik sebagai Ketua Umum Partai Gerindra maupun Menteri Pertahanan.
"Beliau adalah Menhan yang debut internasional sudah teruji, diplomasinya sudah teruji, dan menghadapi berbagai persoalan juga sudah teruji,” kata Muzani.
Muzani tidak menyebut jelas siapa calon wakil presiden yang dipasangkan dengan Prabowo. Dia mengatakan calon wakil harusnya berasal dari putra putri terbaik bangsa.
Selanjutnya, Muzani menjelaskan, misi Partai Gerindra untuk menjadikan Prabowo Subianto sebagai pemimpin bangsa Indonesia adalah menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat. Sebab, hal itu merupakan syarat utama bagi kesejahteraan rakyat dan menjadikan negara Indonesia sebagai negara maju.
“Tidak mungkin rakyat yang tidak selamat, tidak sehat lantas kita berharap ada perekonomian yang maju, pendidikan dan lainnya,” ujar dia.
Dosen politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai peluang Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto untuk menang di Pilpres 2024 tak absolut. Sejumlah nama calon yang digadang-gadang juga akan maju seperti Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo.
"Kansnya masih fifty-fifty. Masih akan saling mengalahkan satu sama lain," kata Ujang beberapa waktu lalu.
Ujang menilai pasca Pilpres 2019 dan Prabowo bergabung dengan kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo, barisan 212 mungkin sulit menerima Prabowo kembali. Karena itu, Prabowo ia prediksi akan mengincar basis masa Islam dari kalangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
"Apakah akan unggul di Pilpres mendatang. Belum tentu. Bisa menang dan bisa juga tumbang. Tergantung bagaimana dia merah simpati publik dan tergantung siapa juga pasangan cawapresnya," kata Ujang ihwal peluang Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
ROSSENO AJI | EGI ADYATAMA