Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Universitas Airlangga atau Unair mencetak prestasi dalam gelaran Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia atau KMI Award Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) 2023. Berkat inovasi berupa wadah makanan yang terbuat dari jerami yang menjadi salah satu solusi dari permasalahan limbah lingkungan, mereka meraih juara I pada bidang manufaktur dan teknologi terapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim itu terdri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yaitu Rizky, Vany, Nicholas, Adriano dan Ainurrofiq. Mereka menyisihkan lebih dari 2 ribu mahasiswa dari 378 universitas di seluruh Indonesia lain yang hadir menjadi peserta lomba pada ajang perlombaan KMI Award kali ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada KMI Award tersebut, seluruh mahasiswa peserta lomba memasarkan produknya di sebuah stan bazar yang disediakan. Rizky mengatakan seluruh peserta juga melakukan presentasi langsung di stand bazar tersebut dan langsung dinilai oleh pihak juri KMI Award.
Sebelum sampai ke tahap awarding yang diadakan di Bali pada 13-17 November lalu, terdapat tahap Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) yang merupakan tahap pendanaan oleh Pusresnas kepada tim yang lolos tahap seleksi. P2MW dilaksanakan mulai Maret hingga September 2023.
Tentang Eco-chop
Inovasi yang dihadirkan Rizky dan timnya diberi nama Eco-chop. Produk ini dapat menggantikan wadah makanan penghasil limbah menjadi wadah yang ‘Eco Food Friendly’, sebab Eco-chop terbuat dari limbah jerami.
Dengan produk ini, Rizky berharap dapat mengurangi limbah sekaligus menyejahterakan petani di sebuah desa di Trenggalek. “Jadi, Eco-Chop itu merupakan wadah makanan yang terbuat dari jerami. Kita membantu bisnisnya para petani di Trenggalek yang pendapatan dari hasil taninya ngga seberapa. Kita beli jerami dan kita olah," ujarnya.
Maka, sesuai penilaian dalam KMI, inovasi ini tidak hanya dinilai bagaimana produk tersebut dapat memberikan dampak kepada masyarakat, tapi juga memperhatikan aspek sustainability. “KMI ini fokusnya lebih ke bagaimana produk kita dapat sustain. Bukan hanya memecahkan masalah di masyarakat, tapi harus ada kemampuan untuk sustain,” kata Rizky.
Rizky dan tim pun berharap Eco-chop tak hanya memberikan keuntungan usaha, tapi juga memperhatikan keberadaan manusia dan alam yang harus dijaga.