Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Faisal Rusdi, Penyandang Disabilitas Cerebral Palsy Jago Melukis

Faisal Rusdi yang mengalami cerebral palsy mengatakan hambatan yang dirasakan penyandang disabilitas bukan dari fisik melainkan lingkungan.

6 Agustus 2018 | 16.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Faisal Rusdi, penyandang disabilitas cerebral palsy yang pandai melukis. Bisnis.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Faisal Rusdi bisa menjadi inspirasi karena tetap berkarya meski memiliki keterbatasan. Lelaki 43 tahun ini lahir dengan kondisi cerebral palsy yang membuat tangan dan kakinya tidak berfungsi.

Baca juga:
Just Cut It Barber Shop, Pangkas Rambut Khusus Disabilitas
Gempa Lombok, Simak Prosedur Evakuasi Bagi Penyandang Disabilitas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya Faisal Rusdi terbenam dalam kekecewaan. Orang tuanya pun sempat syok dengan kondisi putranya. Namun lambat laun Faisal Rusdi bangkit dan mengasah kemampuan dengan melukis. Kini dia berhasil berhasil menggelar pameran tunggal hingga ke luar negeri. Semua karyanya dibuat di atas kanvas yang dilukis dengan mulut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Faisal Rusdi mengatakan dukungan keluarga menjadi pondasi awal yang membangkitkan rasa percaya diri dan kemampuannya. Kedua orang tuanya menunjukkan kasih sayang dan dorongan terhadap apa yang diinginkannya. "Motivasi itu muncul dari diri sendiri dan keluarga. Semua memang butuh proses," kata dia.

Lambat laun Faisal Rusdi juga berkenalan dengan teman sesama disabilitas. Dari mereka juga Faisal belajar menerima keadaan dan termotivasi untuk berkarya. "Ketika saya sudah bekerja berkarya, dan berkeluarga, saya semakin percaya diri. Dukungan keluarga, teman, dan lingkungan itu yang paling penting," ujarnya.

Faisal Rusdi asik menggoreskan kuas di atas kanvas./imfpa.org

Faisal Rusdi mengatakan masih banyak stigma dan diskriminasi yang diterimanya sebagai anak berkebutuhan khusus. Diskriminasi bisa dalam bentuk dukungan infrastruktur yang masih belum memadai bagi penyandang disabilitas.

"Itu yang membuat teman-teman disabilitas terhambat karena lingkungan belum mendukung," ucap Faisal Rusdi. "Bagi kami, hambatan bukan dari fisik, melainkan dari lingkungan dan pandangan masyarakat kepada kami."

Faisal Rusdi mengatakan terkadang stigma negatif yang disematkan kepada penyandang disabilitas agak membuat 'down'. "Tapi kami tetap berusaha dan membuktikan bisa hidup mandiri," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus