Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2 Ganjar Pranowo, mengatakan pemerintah menyebarkan informasi ketersediaan pasokan pupuk usai isu tersebut dibahas dalam debat capres Pemilu 2024 pekan lalu. Namun, menurut dia, informasi tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"(Pemerintah) menyampaikan kepada masyarakat, tenang pupuk ada. Itu bahasa yang saya dengar," kata Ganjar dalam acara Dialog Calon Presiden RI 2024-2029 di Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat pada Selasa, 19 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, Ganjar bercerita mengenai debat pertama capres 12 Desember 2023 lalu. Saat itu, saingan Ganjar, yaitu Prabowo Subianto, menanyakan ihwal kelangkaan pupuk di Jawa Tengah saat Ganjar masih menjabat gubernur di provinsi itu.
Kala itu Ganjar merespons Prabowo dengan menyatakan bahwa kelangkaan pupuk juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia. Usai debat, kata Ganjar, dia menerima informasi bahwa pemerintah mengumpulkan penyuluh hingga distributor pupuk untuk menyebarkan informasi bahwa pasokan pupuk masih terjaga.
Akan tetapi, Ganjar berujar bahwa fakta yang dia ketahui di lapangan tidak demikian. "Tapi faktanya sebenarnya tidak seperti itu. Kita butuh integritas dan jujur soal itu," ucap Ganjar.
Sebelumnya, dalam sesi tanya jawab debat pertama capres Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa, 12 Desember lalu, Prabowo bertanya kepada Ganjar soal keluhan para petani yang sulit mendapatkan pupuk bersubsidi, khususnya di Jawa Tengah. Menurut Prabowo, para petani meminta agar pengadaan pupuk dapat disederhanakan
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ganjar mengingatkan bahwa kelangkaan pupuk tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, tetapi juga di Papua, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Kalimantan Timur.
Ganjar menyinggung hal itu mengingat Prabowo pernah menjabat sebagai ketua umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama dua periode.
Ganjar pun sempat menilai Prabowo kurang bepergian jauh atau dapat diartikan tak cukup mengeksplorasi banyak tempat di Indonesia terkait kondisi kelangkaan pupuk bersubsidi.
"(Soal) Pupuk. Saya sampai ditanya sama Pak Prabowo di debat kemarin. Sayangnya, beliau pikniknya saja kurang jauh," kata Ganjar pada Kamis, 14 Desember 2023.
Ganjar mengatakan dirinya terbiasa mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat di akar rumput. Menurut dia, hal itu dilakukan karena dirinya juga berasal dari kalangan bawah. "Dikiranya itu (kelangkaan pupuk) terjadi di kampung saya saja (di Jawa Tengah). Tidak. Untungnya saya berkeliling ke seluruh Indonesia. Untungnya saya berkeliling dan mendengarkan langsung dari pelaku (petani) yang ada di paling bawah," kata dia.