Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Geisha Berbalut Sutra

Ivan Gunawan menyulap sutra Sengkang menjadi santai dan modern.

16 Juni 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Geisha Berbalut Sutra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wajah-wajah dingin para peragawati dibalut busana-busana berwarna summer-keceriaan musim panas. Ada kuning, merah, jingga, hijau, biru, dan emas. Wajah-wajah dengan riasan tebal ala geisha ini diseimbangkan dengan warna redup, seperti baby blue, silver, dan off white.

"Saya terinsipirasi oleh cara geisha berbusana. Sangat anggun, elegan, tapi tetap dengan kesombongannya," kata Defrico Audy. Perancang berusia 39 tahun ini mengangkat karya bertema "The Art of Geisha" dalam perhelatan Beautiful Celebes Fashion Week Femme 2015 di Four Points by Sheraton Makassar, pada 3-7 Juni lalu.

Audy menggunakan bahan tenun sutra untuk busana-busananya dalam acara Fashion Female on The Move (Femme), yang bertema "Urban Culture". Ini bukan pertama kalinya Audy mengolah sutra. Ini juga pertama kalinya karya sutra Sengkang miliknya naik panggung. "Jepang dan Cina menyebut kain sutra Sengkang sebagai sutra nomor satu di dunia," tutur Audy.

Khusus rancangan Audy yang berwarna spotlight atau terang, yang menjadi kesukaan orang Makassar, Audy memberikan sentuhan bahan sifon sutra dan taffeta sutra. Kemudian, untuk detail pemanis, ia menambahkan bordir bermotif bunga sakura. Ada juga motif flora dan fauna khas Jepang. Sentuhan geisha juga diperkuat oleh kipas dan bunga sakura yang menjadi hiasan kepala para model.

Seperti Audy, Rudy Chandra juga mengeksplorasi warna-warna sutra Sengkang yang berani. "Ungu dicampur hijau pucat, hasilnya bisa keren," ujar pria kelahiran Makassar yang kini berdomisili di Jakarta itu.

Dalam rancangannya kali ini, Rudy menghadirkan konsep gaun pesta yang sederhana dengan tema "Retro Romance". Sutra, renda, dan satin duchess (satin bridal) saling mengisi ruang dalam selembar bajunya. Tampilan gaun pendek hingga panjang menyentuh lantai tampak sangat modern.

Menurut Rudy, karena masih murni, tenun sutra Sengkang cenderung gampang lecet. Perajin, pemerintah, dan perancang perlu bekerja sama mengolah kain tenun yang lebih tebal, seperti bahan batik.

Adapun perancang Ivan Gunawan, Sabtu malam lalu, mengeluarkan 12 rancangan, yakni dua busana pria dan 10 busana perempuan. Igun-sapaan akrab selebritas ini-memadukan tiga warna dalam bajunya. Ada putih sebagai warna dasar kain sutra serta hijau dan ungu. Ia memadukan sutra dengan sifon dan katun.

Samalona adalah tema koleksinya kali ini. "Setiap ke Makassar, saya suka berlibur ke pulau ini karena jaraknya dekat dengan Kota Makassar," ucapnya. Karena menggunakan nama pulau sebagai temanya, Igun hadir dengan koleksi baju yang sangat santai.

Igun berhasil menyulap kain tradisional yang terkesan resmi ini menjadi santai dan modern dengan tambahan aksesori topi. Pria berusia 33 tahun ini baru pertama kali mengolah kain sutra Sengkang. Tiga tahun lalu, ia pernah mengolah kain tenun Mandar dari Sulawesi Selatan. Ke depan, Igun berencana membuat show tunggal dengan perpaduan antara batik dan sutra.

Igun berniat mempromosikan tenun asli. Menurut dia, potensi dari tenun saat ini sudah sangat luar biasa. "Bahan bakunya tidak seperti dulu. Dulu cepat luntur. Sekarang, sudah disetrika dan diuap masih oke terus," ucapnya.

Beberapa kain tenun, ucap Igun, memiliki kadar benang tebal, ada juga yang tipis. Lebarnya juga kecil, yakni 90 sentimeter. Berbeda dengan kain lain, yang memiliki lebar 115-150 sentimeter. "Kita harus mengerti pengerjaannya." REZKI ALVIONITASARI


Tip Merawat Baju Sutra

Kiat Ivan Gunawan, Rudy Chandra, Andi Enteng Diana Tantu, dan Ida Noer Haris dalam merawat busana berbahan sutra:
-Setelah dipakai dan terkena keringat, sebaiknya digantung terlebih dulu agar terkena angin.
-Busana dari kain tenun dicuci kering (drycleaned). Perlu dicatat, busana berbahan sutra selalu dilapisi kain lain karena tidak menyerap keringat. Lapisan ini ada agar kain tenun tidak langsung menyentuh kulit, yang bisa meninggalkan bau.
-Jika busana berbahan sutra terpaksa harus dicuci basah, jangan memakai detergen. Gunakan sampo, kemudian langsung angkat tanpa diperas.
-Jemurlah dengan cara tidak langsung di bawah sinar matahari. Setengah kering, angkat dan setrika.
-Jangan cuci dengan mesin cuci.
-Jika warna sutra pudar, bisa dicelup ulang untuk mempertegas warnanya. REZKI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus