Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Gunung Semeru Meletus, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Area Terdampak

Berdasarkan laporan pengamatan aktivitas Gunung Semeru Pos Pengamatan di Lumajang, guguran lava pijar teramati sejak Jumat 3 Desember

4 Desember 2021 | 18.34 WIB

Gunung Semeru erupsi. Twitter
Perbesar
Gunung Semeru erupsi. Twitter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Lumajang - Guguran material pijar Gunung Semeru menimbulkan awan panas di sepanjang alur aliran lahar gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut. Kejadian ini menimbulkan kepanikan warga di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan, tumpukan material di bukaan kawah Gunung Semeru gugur dan menimbulkan awan panas guguran. Guguran material pijar tersebut menimbukan awan panas guguran hingga seolah menutupi Gunung Semeru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Material pijar tersebut kemudian terbawa air hujan di sungai aliran lahar di Desa Sumbermujur. "Itu awan panas guguran," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 4 Desember 2021.

Joko mengatakan kejadian ini menimbulkan kepanikan warga Desa Sumbermujur. Berdasarkan laporan pengamatan aktivitas Gunung Semeru Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Lumajang, guguran lava pijar teramati sejak Jumat, 3 Desember 2021.

Guguran lava pijar teramati dua kali dengan jarak luncur kurang lebih 500 - 800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

PVMBG meminta masyarakat/pengunjung/wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara-Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru.

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya. Masyarakat diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan serta ancaman lahar di alur sungai/lembah yang berhulu di Semeru.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus