Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Hari Ini 212 Tahun Lalu, Kota Bandung Diresmikan Daendels

Herman Williem Daendels meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang memindahkan ibu kota kabupaten melalui surat tanggal 25 Mei 1810.

25 September 2022 | 21.20 WIB

Warga menonton festival Tari Ketuk Tilu di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 19 Agustus 2022.  Tari Ketuk Tilu yang merupakan cikal bakal dari Tari Jaipong tersebut ditampilkan sebagai kemeriahan peringatan HUT ke-77 Provinsi Jawa Barat yang diikuti sedikitnya 1.000 warga Jawa Barat. ANTARA/Novrian Arbi
Perbesar
Warga menonton festival Tari Ketuk Tilu di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 19 Agustus 2022. Tari Ketuk Tilu yang merupakan cikal bakal dari Tari Jaipong tersebut ditampilkan sebagai kemeriahan peringatan HUT ke-77 Provinsi Jawa Barat yang diikuti sedikitnya 1.000 warga Jawa Barat. ANTARA/Novrian Arbi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung -Hari ini, 25 September 2022, merupakan hari ulang tahun Kota Bandung yang ke-212. Kota berjuluk Paris van Java ini memiliki sejarah panjang dalam pembangunannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mengutip laman resmi Pemerintah Kota Bandung, ketika masa penjajahan Belanda, gubernur jenderal Herman Williem Daendels meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang memindahkan ibukota kabupaten melalui surat tanggal 25 Mei 1810.

Pemindahan tersebut masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Meski demikian, nyatanya jauh sebelum permintaan Daendels, Bupati Bandung sudah berencana untuk memindahkan Ibu Kota Kabupaten Bandung. Ia telah menentukan tempat yang cukup baik dan strategis untuk bagi pusat pemerintahan.

Sisi timur dinding eks stasiun radio NIROM (Nederlands Indische Radio Omroep Maatschappij) tampak tak terawat di Kampung Rancabatok, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Ahad, 6 Sptember 2020. Stasiun penerima ini menghubungkan Bandung dan Belanda lewat gelombang radio. TEMPO/Prima Mulia

Tempat yang dipilih merupakan lahan kosong berupa hutan yang berlokasi di tepi barat Sungai Cikapundung dan tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun. Salah satu alasan pemindahan ibu kota itu salah satunya adalah Krapyak tidak strategis sebagai pusat pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung. Krapyak juga kerap dilanda banjir bila musim hujan.

Pada sekitar akhir tahun 1808 atau awal tahun 1809, bupati bersama sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak ke ibu kota baru. Mulanya, Bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

Bupati memimpin sejumlah rakyatnya, termasuk penduduk Kampung Balubur Hilir, membuka hutan pada lahan bakal ibukota (daerah Cikapundung hilir). Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun.

Kota Bandung didirikan bukan atas perintah Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung. Pembangunan kota tersebut langsung dipimpin oleh bupati. Bupati R. A. Wiranatakusumah II bisa dibilang merupakan pendiri Kota Bandung. Kota yang terkenal dengan kawasan wisata serta kulinernya ini diresmikan oleh Daendels sebagai ibu kota baru Kabupaten Bandung melalui surat keputusan tanggal 25 September 1810.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Bandung Uji Coba Rekayasa Lalu-lintas, Lihat Lokasinya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus