Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan suasana saat pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis beberapa waktu lalu. Pertemuan keduanya membahas soal calon wakil presiden Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hasto, pertemuan itu berlangsung dalam suasana yang bagus. "Suasana (pertemuannya) kan sangat bagus dan pada saat itu juga dilihat profilnya, satu demi satu dibahas," ujar Hasto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum mengumumkan calon wakil presiden Jokowi, Hasto mengatakan akan ada pertemuan dengan para ketua umum partai politik pendukung Jokowi. "Dan tentu saja beliau menunggu momentum yang tepat untuk bertemu dengan para ketua umum (partai politik)," kata dia di kantor DPP PDIP, Jakarta, Jumat, 13 Juli 2018.
Saat ditanya, berapa cawapres yang berada di kantong Jokowi, Hasto mengaku tak bisa membayangkan. "Karena agak jauh saya lihat. Yang bertemu kan Ibu Mega dan Pak Jokowi," kata Hasto.
Dia mengatakan nama cawapres Jokowi itu dibahas secara mendalam dan berkali kali. "Dan kemudian pesan Bu Mega kan 'menunggu cuaca tercerah' karena setiap partai berkonsentrasi di pendaftaran caleg," ucapnya.
Menurut Hasto 'cuara tercerah' ucapan Mega itu adalah perumpamaan yang artinya bagus. "Ketika itu diumumkan, yah membangun harapan secerah matahari terbit dari timur."
Saat ditanya, kapan cuaca tercerah itu, Hasto menjawab nanti dilihat bersama-sama saat semua partai pendukung datang dan minum teh bersama. "Sambil mencari gagasan terbaik. Tapi yang jelas buat kami (cawapres) ini adalah pemimpin, sehingga harus dilihat hati nurani yang bening."
Menurut Hasto, cawapres Jokowi ini adalah pemimpin untuk rakyat. Selain itu, cawapres juga dicari yang memiliki kemistri dengan Jokowi sehingga mereka satu kesatuan. "Karena wapres bukan sekedar ban serep," kata Hasto.