Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Hiruk-pikuk kelewang hmi

Kongres ke-17 hmi di lhokseumawe berlangsung seru penuh dengan kecaman. kepengurusan saleh khalid di nilai gagal melakukan konsolidasi. herman widyananda terpilih sebagai ketua umum pb hmi 1988-1990.

16 Juli 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HIRUK-pikuk itu berlangsung sampai hampir sepuluh hari. Dan inilah hiruk-pikuk yang sering membikin kikuk. Begitu ada pembicara yang tampil di podium, teriakan-teriakan "interupsi" -- sambil mengacungkan tangan -- dari berbagai pojok ruangan terdengar berebutan ditingkahi suara empasan palu bertalu-talu. Keadaan seperti inilah antara lain yang menyebabkan kongres ke-17 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Lhokseumawe, Aceh Utara, yang dijadwalkan dari 29 Juni sampai 6 Juli 1988, akhirnya berlarut-larut melebihi waktu yang ditentukan. Gubernur Aceh Ibrahim Hasan, yang akan menutup kongres, sudah menginap di wisma PT Arun -- kongres berlangsung di kompleks LNG itu -- sejak Selasa, dua hari sebelumnya, akhirnya memulurkan lagi acara penutupan sampai pukul 18.00 Kamis pekan lalu. Meski kongres sudah ditutup resmi, malamnya acara masih berkelanjutan: memilih sekjen. Akhirnya semua baru beres Jumat dinihari, 8 Juli. "Namanya juga kongres, ya begitu," kata Ibrahim Hasan, alumni HMI itu, memaklumi. Suasana memang menghangat sejak hari keempat, dalam acara pertanggungjawaban PB HMI 1986-1988. Begitu Ketua Umum Saleh Khalid usai membacakan pidato pertanggungjawaban, kecaman dari peserta kongres datang bertubi-tubi Kepengurusan Saleh Khalid umumnya dinilai gagal melaksanakan konsolidasi. Kongres ke-16 di Padang, dua tahun yang lalu, menugasi PB HMI untuk melakukan konsolidasi penghayatan, pemahaman, dan pengenalan nilai-nilai Islam, konsolidasi pemikiran, konsolidasi organisasi, dan konsolidasi program. Ternyata, selama dua tahun Saleh Khalid memimpin HMI, sampai terjadi dua kali perombakan pengurus, PB dinilai tak mampu menyelesaikan masalah munculnya kelompok sempalan HMI yang menamakan dirinya MPO (majelis penyelamat organisasi). Lebih dari itu, HMI dinilai banyak peserta kongres kurang memperhatikan masalah keislaman. Semua itu dibantah Khalid. Soal keislaman itu muncul, katanya, karena di bawah kepemimpinannya HMI tak menonjol-nonjolkan sloganisme Islam. "Bagi saya agama bukan slogan. Kalau saya tak berpenampilan sebagai kiai, apa saya munafik? Bagi saya cermin keislaman adalah akhlak dan kepribadian," katanya dengan sengit. Ia mengaku dua kali merombak pengurus PB HMI dan itu karena orang yang ditunjuk tidak aktif. Perombakan lainnya dijawab Khalid, "Sepanjang sejarah apa pernah Saudara melihat Ketua Umum HMI diancam dengan kelewang?" Lho, kenapa ada kelewang? Rupanya, ada seorang pengurus PB yang sempat mengancam sang ketua umum dengan seniata taJam itu di kantor PB HMI di Jalan Diponegoro, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Penyebabnya karena sang ketua umum menolak suatu pertanggungjawaban yang dibuat stafnya itu. Ekor kelewang itu, staf tadi diganti Khalid. Akhirnya, pertanggungjawaban itu diterima kongres pada Minggu malam. Setelah itu muncul soal lain: pemilihan ketua umum PB HMI 1988-1990. Herman Widyananda, 28 tahun, ketua badan koordinasi (Badko) HMI Jawa Timur 1983-1986, terpilih dengan suara terbanyak. Tapi sarjana arsitektur ITS itu ramai diprotes sidang. Ia dianggap bukan anggota karena sudah dua tahun lebih menjadi sarjana -- sesuai dengan peraturan dasar/rumah tangga tentang keanggotaan HMI. Itu baru mereda setelah Herman membuktikan bahwa ia baru dilantik sebagai sarjana Agustus 1986. Artinya, keanggotaannya baru berakhir bulan depan. Tapi seusai kongres ia diwajibkan mengirimkan ijazahnya yang sudah dilegalisasikan Rektor ke semua cabang HMI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus