Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Houston, Penyalur Tenaga Kerja untuk Pekerja Autisme

Houston menyediakan program pelatihan, vocasional, dan penyediaan lapangan kerja bagi remaja penyandang autisme dan disabilitas lainnya.

20 November 2018 | 10.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Temui Ral dan Zucca, duo yang membuat perjalanan ke dokter gigi jadi lebih mudah untuk anak-anak autis. ZOOMINTV

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Advokasi Nasional Penyandang Autisme di Amerika Serikat mencatat sekitar 500 ribu remaja penyandang autisme akan beranjak dewasa 10 tahun lagi. Namun, hingga saat ini belum ada platform lapangan kerja inklusif yang mengakomodasi kemampuan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca: Viral Penyandang Autisme Dilarang Naik Pesawat, Ini Penjelasannya

Lantaran semakin banyaknya penyandang autisme di Amerika Serikat, sebuah lembaga non-profit bernama Houston menyediakan program T3 yang merupakan singkatan dari Transition, Training, Tax Paying. Ini adalah program pelatihan, vocasional, dan penyediaan lapangan kerja bagi remaja penyandang autisme dan disabilitas lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelatihan yang diberikan antara lain magang di rumah sakit lokal, seperti Memorial Herman Southwest Hospital. Sedangkan beberapa kemampuan yang diberikan adalah membuat aksesori untuk rumah sakit, toko retail, lengkap dengan bengkel pembuatannya.

Pekerja magang di Houston juga dibekali kemampuan melayani klien rumah sakit, seperti menurunkan pasien dari kendaraan sampai kemampuan berkomunikasi dengan pelanggan. Seorang penyandang autisme yang mengikuti program ini adalah Shank.

Ibu Shank, Stephanie mengatakan anaknya menjadi lebih mandiri dan berhasil mendapat pekerjaan ketika memasuki usia dewasa. "Ini seperti titik permulaan dalam hidupnya," ujar Stephanie seperti yang dikutip dari Scoop.com, Senin 19 November 2018.

Baca juga: Dancing in the Rain, Film Christine Hakim tentang Autisme

Beberapa staf rumah sakit mengatakan awalnya agak canggung dengan kedatangan pekerja magang disabilitas. "Namun lama kelamaan kami merasa terbiasa dan terbantu dengan kehadiran mereka," ujar Stacey Anderson, perawat di Memorial Herman Southern Hospital yang juga penyintas untuk program Houston.

Saat melakukan kerja magang, Houston tetap memberikan dukungan akomodasi dan aksesibilitas bagi pekerjanya. Di antaranya, penyintas serta kendaraan khusus yang membawa pekerja magang ke tempat kerjanya.

Beberapa lulusan program magang dari Houston ini bahkan telah menjadi pekerja tetap di sebuah rumah sakit. Lantaran memberikan solusi yang cukup efektif, banyak gerakan sosial lain yang mendukung Houston dalam mengakomodasi potensi pekerja disabilitas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus