Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyiapkan uang saku untuk para jemaah asal Indonesia sebesar 139.237.500 Riyal atau sekitar Rp 542 miliar saat menjalani ibadah haji. Uang tersebut nantinya bakal digunakan para jemaah untuk biaya hidup atau living cost di Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anggota Badan Pelaksana Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko BPKH, Acep Riyana Jayaprawira, menerangkan uang itu nantinya bakal disalurkan untuk 100.051 jemaah haji yang terbagi atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Uang saku sebesar 1.500 Riyal Arab Saudi atau sekitar Rp5,8 Juta akan dibagikan saat jemaah sudah masuk asrama pada 3 Juni 2022. Pemberangkatan kelompok terbang (kloter) jemaah haji pertama dilakukan pada 4 Juni 2022," ujar Acep dalam keterangannya, Jumat, 27 Mei 2022.
Acep menjelaskan, uang itu pemerintah salurkan melalui Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Serah terima uang saku para jemaah haji dari BPKH ke pihak bank sudah dilakukan sejak Rabu kemarin.
Lebih lanjut, Acep menjelaskan, uang saku yang dibagikan kepada para jemaah akan sangat bermanfaat saat proses ibadah haji berjalan. Mengingat banyaknya jumlah jemaah dari seluruh dunia yang akan beribadah, ditambah tingginya mobilisasi di Arab Saudi, uang tersebut dapat digunakan dalam kondisi-kondisi mendesak.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu (SIHDU) Ditjen PHU Kementerian Agama Republik Indonesia, Jaja Jaelani menjelaskan kesiapan pemerintah memberangkatkan para jemaah haji tahun ini.
“Diharapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini aman, sesuai dengan syariah, tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan dan para peserta bisa menjadi haji yang mabrur," kata dia.
Setelah dua tahun pandemi, tahun ini pemerintah Arab Saudi akhirnya kembali membuka gerbang internasional untuk kedatangan jemaah haji dari seluruh dunia. Sejumlah protokol kesehatan yang ketat akan diterapkan.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah dan juga kesehatan. Untuk akomodasi di Madinah, dipastikan jemaah akan menempati hotel di wilayah Markaziyah dengan jarak terjauh 650 meter dari Masjid Nabawi.
Sementara di Makkah, jarak terjauh hotel Jemaah adalah empat kilometer dari Masjidil Haram. Untuk layanan katering, jemaah akan mendapatkan makan sebanyak 119 kali selama di Arab Saudi, baik di Madinah, Jeddah, Makkah, maupun pada fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca: Muhadjir Sebut Pemerintah Subsidi Ongkos Naik Haji Puluhan Juta Rupiah per Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini