Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

SPPG Palmerah Belum Luncurkan Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil dan Balita, Ini Alasannya

SPPG Palmerah mengatakan belum bisa menerapkan program Makan Bergizi Gratis untuk ibu menyusui, ibu hamil dan juga balita pada besok, 6 Januari 2025.

5 Januari 2025 | 20.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG Palmerah Yudha Permana saat ditemui di SPPG Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 5 Januari 2025. TEMPO/Rizki Yusrial

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat mengatakan belum bisa menerapkan program Makan Bergizi Gratis untuk ibu menyusui, ibu hamil dan juga balita pada besok, Senin 6 Januari 2025. Untuk tahap awal, makan bergizi gratis menyasar ke siswa sekolah baik TK, SD maupun SMP.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala SPPG Palmerah Yudha Permana mengatakan alasan belum menerapkan program besutan Presiden Prabowo ini kepada ibu menyusui, ibu hamil dan juga balita karena memiliki kendala di proses pendistribusiannya. Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi setelah melakukan uji coba selama 3 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Agak menjadi tantangan di kami karena distribusinya memang bukan di sekolah tapi posyandu," kata dia saat ditemui di ruang SPPG Palmerah, Ahad, 5 Januari 2025.

Meski demikian, untuk siswa sekolah, ia mengatakan sudah melakukan persiapan pada rencana peluncurannya. SPPG Palmerah akan menyiapkan 2.987 porsi untuk makan bergizi gratis yang disebarkan kepada 11 sekolah, baik TK, SD, maupun SMP.

"Persiapannya aman, itu sudah mulai dari bahan baku datang, tadi kami lihat speknya," katanya.

Yudha berujar program ini akan menyasar kepada siswa di semua kelas, mulai dari TK hingga SMP. Adapun 11 sekolah tersebut terdiri dari SDN 07 dengan 564 siswa, TK Aisyah dengan 29 siswa, SD Barunawati 2 dengan 215 siswa, TK Nurul Huda dengan 38 siswa, SD 11 Slipi dengan 400 siswa dan SLB 5 Slipi dengan 197 siswa.

Selain itu ada juga TK Bhayangkari dengan 48 siswa, SMP Barunawati dengan 343 siswa, MTS Al Ukhuwwah dengan 112 siswa, SD 15 Slipi dengan 386 siswa, dan SMPN 61 Slipi dengan 655 siswa.

Khusus untuk besok, Yudha menuturkan menu yang akan disajikan terdiri dari nasi, ayam goreng kremes, tahu goreng tepung, tumis kacang panjang, dan buah jeruk. Untuk minuman, Yudha telah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar siswa membawa minuman mereka sendiri, termasuk alat makan.

"Menunya ganti-ganti, itu pun juga kami evaluasi menu-menu mana yang jadi favorit anak. Menu-menu itu yang jadi favoritnya nanti bisa diulang," tutur dia.

Sebelumnya Badan Gizi Nasional (BGN) merilis daftar lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan menjadi dapur tempat memasak menu makanan yang dibagikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan menyatakan dapur-dapur tersebut akan resmi beroperasi besok, Senin, 6 Januari 2025.

“Ini data 190 lokasi SPPG yang siap operasional per tanggal 6 Januari 2025,” kata Iwan melalui pernyataan resmi, Ahad, 5 Januari 2025.

Ia menyatakan, 190 SPPG tersebut nantinya akan menjadi dapur untuk memasak makanan yang akan dibagikan dalam program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Sebagaimana diketahui, program tersebut merupakan salah satu program unggulan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Selain untuk siswa, program ini juga direncanakan menyasar ke ibu hamil dan menyusui serta balita. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan tidak menggunakan data jumlah ibu hamil dan menyusui serta balita tahun 2023 dalam program Makan Bergizi Gratis namun akan mengecek langsung di lapangan.

Badan Gizi Nasional menargetkan program makan gratis dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027. Dadan awalnya menyebut basis data untuk siswa sekolah berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sementara bagi ibu hamil dan menyusui serta balita pemerintah harus mengecek satu per satu ke lapangan.

“Kamu bisa nggak tentukan sekarang ibu hamil, ibu menyusuinya, pakai data tahun 2023? Nggak bisa. Makanya begitu ‘Satuan Pelayanan’ berdiri, akan kita cari, bukan kita daftarkan. Kita cari ibu hamil, ibu menyusui, anak balita karena itu harus real time,” kata Dadan usai sidang kabinet di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 2 Desember 2024.

Daniel A. Fajri dan Hanin Marwah berkontribusi dalam tulisan ini.

Pilihan Editor: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, Targetkan 3 Juta Penerima Manfaat hingga Maret 2025

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus