Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEHARI setelah dilantik menjadi Menteri Sosial pada Rabu pekan lalu, Idrus Marham langsung tancap gas. Setelah serah-terima dengan Khofifah Indar Parawansa, ia menggelar acara Program Keluarga Harapan bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
Idrus juga terbang ke Papua untuk meninjau bantuan kepada suku Asmat yang sedang dilanda gizi buruk. Sebelum ke Papua, ia menerima Tempo di kantornya pada Jumat pekan lalu dan berbicara tentang penunjukannya menjadi menteri, tentang Golkar yang menjadi kaki politik Presiden Joko Widodo, juga tentang pemilihan presiden 2019. "Saya harus terbang malam ini," kata Sekretaris Jenderal Golkar itu kepada Wayan Agus Purnomo dari Tempo.
Menjadi Menteri Sosial ini tiba-tiba atau sudah ada pembicaraan dengan Presiden sebelumnya?
Tidak ada. Komitmen kami di Golkar memang mendukung Jokowi. Tapi komunikasi dengan pemerintah sangat intensif. Tidak ada secara khusus bicara tentang menteri. Kami lebih banyak berbicara tentang program memenangi pemilu agar Presiden Jokowi menang minimal di angka 60 persen.Sebagai imbalan dukungan itu, Anda menduga bakal duduk di posisi ini?
Ya, ini kan sudah diduga-duga sejak dulu.Dulu nama Anda sudah masuk meja Presiden tapi terpental. Benarkah?
Itu kan kerjaan elu menafsirkan sesuatu. Tidak ada itu.Apa pesan Presiden setelah Anda dilantik?
Pesannya, Pak Idrus saya lihat kerja terus, cocoklah di sana. Itu saja. Apa lagi coba?Apakah posisi ini untuk mengamankan dukungan Golkar bagi Jokowi?
Golkar tak perlu diamankan.Artinya, Jokowi tak perlu takut Golkar pergi dan tak mendukungnya lagi?
Pasti. Apalagi Golkar di bawah Airlangga Hartarto. Kami berkomitmen dan konsisten mendukung Presiden.Dulu Anda di Koalisi Merah Putih yang tak mendukung Jokowi. Posisi itu tak jadi beban?
Tidak. Saya ini orang partai. Apa kebijakan partai, itu yang saya jalankan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo