Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

India memasyarakatkan kondom

Pemerintah india memasang mesin otomatis pengecer kondom di beberapa tempat umum di kota bombay. langkah ini terpaksa dilakukan karena 75% pria "pejajan" tak paham dan malu beli kondom di toko.

11 Desember 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALU pakai kondom, malu-maluin, kata orang Betawi. Urusan yang bikin malu ini kini di India tengah digedor, terutama dalam upaya menghadang mewabahnya penyakit AIDS. Sebab, menurut suatu riset, 75% remaja pria ''pejajan'' ternyata tidak paham dengan benda ini. Lebih dari itu, mereka bahkan malu membelinya. Sampai-sampai pernah dilakukan distribusi kondom gratis pada para sopir truk, karena mereka dianggap potensial sebagai agen si penyakit laknat. Tapi tampaknya langkah itu belum mangkus. Jadi, untuk memasyarakatkan kondom, mulai pekan ini dipasang mesin otomatis pengecer kondom di 15 tempat seantero Kota Bombay. Misalnya, di ruang tunggu bioskop, di toilet umum, serta pelbagai tempat umum lainnya. Langkah ini, menurut laporan Navraj Gandhi dari TEMPO, terbilang sebuah revolusi dalam masyarakat konservatif India. Kondom buatan J.K. Chemicals ini dipasarkan DKT India sebuah organisasi nirlaba, dengan merek Zaroor (''Harus''). Harganya cuma 1 rupee sebuah. Pada bungkusnya ada petunjuk dalam bahasa Hindi dan Inggris, disertai gambar. Seperti diungkapkan Gail Singh, kehadiran mesin pengecer kondom tadi diharapkan dapat menjawab gaya mereka yang masih kemalu-maluan. Kini media cetak dan elektronik sudah berani menampilkan iklan kondom. Tak terbayangkan sebelumnya iklan semacam itu bisa muncul di layar TV dan majalah terkemuka India. Sebagian besar ingin menggedor mereka yang masih malu membeli kondom. Pemasangan mesin otomat pengecer kondom itu untuk pertama kali dicoba di Bombay, sebuah kota yang dianggap lebih kosmopolitan dibandingkan Delhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus