Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kemenhan Akan Bahas Teknis Pertukaran Prajurit TNI dengan Cina

Kemenhan akan membahas terkait teknis pertukaran personel TNI yang akan dikerahkan menuju Cina.

10 Januari 2025 | 17.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) dan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Jenderal Liu Zhenli berjalan keluar seteleh pertemuannya di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, 10 Januari 2025. Pertemuan tersebut membahas mengenai kerja sama bilateral bidang pertahanan antarkedua negara. ANTARA/Fauzan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan atau Kemenhan akan membahas secara spesifik rencana pertukaran personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan Cina. Kepala Biro Informasi Pertahanan Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan pertukaran personel TNI dengan Cina ini adalah sebuah rencana untuk memperkuat hubungan bilateral hingga pertahanan di kedua negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tadi memang tidak dibahas secara spesifik ya satuannya dari mana. Mungkin nanti akan ada diskusi pembahasan lebih lanjut secara teknis (pertukaran personel TNI)," ujar Frega saat ditemui di kantor Kementerian Pertahanan pada Jumat, 10 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Frega mengatakan sebelumnya TNI pernah melakukan pengerahan pasukan khusus untuk menjalankan kegiatan latihan militer dengan beberapa negara. Hal tersebut saat TNI dan personel militer dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Singapura, melakukan latihan Garuda Shield pada 2022 di Baturaja, Amborawang, dan di Pulau Batam.

Untuk pertukaran personel TNI dengan Cina, Frega mengatakan lembaganya akan melibatkan Markas Besar (Mabes) TNI untuk mengerahkan pasukannya yang berada di masing-masing kesatuan. "Karena kami tahu bahwa beberapa tahun lalu memang pernah ada pasukan khusus. Nah nanti mungkin akan dijajaki Mabes TNI yang mengerahkan pasukan untuk di satuan mana saja," kata dia.

Frega mengatakan pertukaran personel TNI ini merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Cina. Dia menyebutkan kolaborasi ini juga termasuk dalam hal teknologi serta komunikasi saat menjalankan kegiatan latihan militer bersama.

"Tapi tadi dibuka peluang untuk kerja sama di berbagai pihak dalam arti tadi saya sampaikan kerja sama teknologi kemudian komunikasi sampai dengan di latihan militer," kata Frega.

Frega juga menjelaskan tentang peralatan militer yang disebut akan menjalin kerja sama juga dengan pemerintahan Cina. Menurut dia, kolaborasi peralatan militer ini sebagai wujud untuk modernisasi berbagai konsep militer yang ada di lingkungan TNI.

"Kami tahu bahwa dalam konteks modernisasi TNI melakukan modernisasi tentunya kami butuh. Seperti transfer of technology kemudian mitra-mitra strategis yang memang bisa membantu mewujudkan konsep kami itu," ujar Frega.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus