Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Mahdalena, meminta Lion Air memberikan harga kompetitif setelah bergabung ke dalam daftar maskapai penerbangan jemaah Indonesia pada haji 2025. Legislator Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan tahun ini adalah tahun pertama Lion Air bergabung sebagai maskapai haji.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia pun meminta agar Lion Air memberikan harga yang kompetitif. “Kalau harga yang ditawarkan lebih tinggi dari Garuda dan Saudi Airlines, ya bisa tidak dipakai lagi,” kata Mahdalena dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 6 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahdalena yakin Lion Air mampu memberikan layanan berkualitas kepada jemaah dan petugas haji Indonesia. Apalagi selama ini Lion Air selama ini pernah digunakan untuk melayani jamaah haji dari Asia, Eropa, dan Afrika. Bahkan, kata dia, Lion Air kerap melayani masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah sejak 2009.
Menurut Mahdalena, bergabungnya Lion Air bakal mengurangi potensi delay yang selama ini menjadi kendala laten dalam proses penyelenggaraan ibadah haji.
“Kehadiran Lion Air di samping Garuda Indonesia dan Arab Saudi Airlines akan meningkatkan armada penerbangan bagi jamaah haji asal Indonesia sehingga kita harapkan mengurangi potensi keterlambatan jadwal penerbangan menuju atau dari Tanah Suci sehingga jamaah akan kian nyaman,” ujar dia.
Persoalan delay pesawat kerap menganggu jadwal keberangkatan maupun kepulangan jamaah haji Indonesia dari Tanah Suci. Mahdalena menuturkan, delay pesawat ini terkadang berlangsung berjam-jam yang membuat jamaah tidak nyaman, terutama bagi jamaah lansia. “Maka kita berharap dengan penambahan armada dari Lion Air, potensi delay bisa kita tekan,” katanya.
Mahdalena juga meminta seluruh maskapai yang terlibat dalam pelaksanaan ibadah haji merilis data rinci berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pelaksanaan haji. Data pembiayaan maskapai untuk pelaksanaan ibadah haji ini dibutuhkan untuk menentukan naik atau turunnya biaya haji.
”Jangan hanya kucing-kucingan saja dengan Kemenag seakan-akan kami ini tidak ada. Kami butuh data tersebut sehingga kami tahu berapa gambaran biayanya,” ujar dia.
Lion Air merupakan maskapai yang dimiliki oleh Rusdi Kirana yang juga politikus PKB. Rusdi merupakan wakil ketua umum PKB dan wakil ketua MPR fraksi PKB.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengungkapkan tiga maskapai penerbangan yang akan melayani pemberangkatan jamaah Haji 2025, yakni Garuda, Lion Air Group, dan Saudi Airlines.
"Untuk yang hadir bersama kita dari empat maskapai, ada dua maskapai Garuda Airlines dan juga Lion Group. Saudi Airlines untuk vendor di luar negerinya. Jadi di dalam negeri ada 2, di luar negeri ada 1," kata Hilman dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin, 6 Juni 2024, dikutip dari Antara.
Hilman mengatakan salah satu pertimbangan dalam pemilihan maskapai itu adalah ketepatan waktu penerbangan atau on time performance.
"Tentu kami memiliki dasar pertimbangan, di antaranya adalah pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing maskapai, kemudian hal juga yang terkait dengan on time performance itu menjadi perhatian kita semua," ujar Hilman.