Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Aliran lahar Gunung Semeru yang deras mengalir bercampur air hujan mengakibatkan sejumlah fasilitas dan infrastruktur rusak yang dilaluinya. Salah satunya adalah Jembatan Geladak Perak di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi yang diperoleh Tempo menyebutkan jembatan tersebut runtuh akibat pondasi yang menopang dari bawah tak kuat menahan terjangan lahar dingin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jembatan tersebut merupakan salah satu akses yang menghubungkan Kecamatan Candipuro dan Malang. Warga yang hendak ke Kabupaten Malang melalui Piket Nol harus melewati jembatan ini.
Karena jembatan tersebut runtuh, masyarakat yang akan bepergian melalui jalur tersebut diminta untuk putar balik.
"Tidak ada jalur lagi, lewat Curah Kobokan sangat beresiko. Kami minta warga untuk putar balik," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha M, Sabtu, 4 Desember 2021.
Ia telah menyiagakan sejumlah personil yang bertugas untuk mengarahkan kendaraan yang akan melintasi jalur piket Nol. Ia mengimbau masyarakat tidak menggunakan jalur yang tidak direkomendasikan oleh para petugas.
"Kalau lewat Curah Kobokan sangat beresiko dan berbahaya, lebih baik memutar jalur saja," imbuhnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca: Guguran Awan Panas Semeru, Sejumlah Warga Dikabarkan Mengalami Luka Bakar