Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Cerita Kebingungan Atasi Covid-19 di Awal Pandemi

Jokowi mengaku saat itu langsung menghubungi beberapa negara yang pernah mengalami endemi dan lebih dulu terpapar Covid-19.

20 Maret 2023 | 11.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers terkait kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah memutuskan untuk mencabut kebijakan PPKM per 30 Januari 2022 berdasarkan kajian-kajian terkait pandemi COVID-19 di Indonesia yang semakin terkendali. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku kebingungan saat awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Saat itu, Jokowi bingung harus berbuat apa agar pandemi bisa tertangani. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semua negara belum memiliki pengetahuan dan kita semuanya belum memiliki pengetahuan dan pengalaman apa pun mengenai pandemi ini," ujar Jokowi dalam penghargaan Penanganan Covid-19 di Jakarta Pusat, Senin, 20 Maret 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi mengaku saat itu langsung menghubungi beberapa negara yang pernah mengalami endemi dan lebih dulu terpapar Covid-19. Namun, Jokowi menyebut hal tersebut tidak banyak membantu karena negara lain juga tak kalah bingung mengatasi pandemi Covid-19

"Yang dimintai pendapat juga sama, mereka baru belajar, belajar pada orang yang juga baru belajar. Dan kita harus memutuskan keputusan yang tepat untuk menjamin keselamatan rakyat. Tidak mudah," kata Jokowi. 

Di awal pandemi terjadi, Jokowi menyebut sempat terjadi perdebatan untuk lock down dari para menteri. Namun, saat itu Jokowi mengaku tidak mau terburu-buru mengambil keputusan. Jokowi mengatakan dirinya mendapat kritik atas tidak diambilnya keputusan lock down

Suasana mencekam akibat Covid-19 ini terus terjadi selama beberapa bulan, karena tidak adanya kepastian apa yang bakal terjadi selanjutnya. 

"(Dampaknya) tidak bisa dihitung dan tidak bisa diprediksi. Gimana ekonomi kita, tidak bisa diprediksi. Saya tidak perlu mengulang cerita, dan Bapak Ibu adalah bagian dari kerja keras, bagian dari perjuangan yang telah kita lakukan," kata Jokowi. 

Jadi salah satu negara terbaik penanganan Covid-19

Setelah sekitar setahun dan vaksin Covid-19 ditemukan, Jokowi menyebut penanganan pandemi bisa jadi lebih terkendali. Hingga pada Juni 2022 Indonesia ditetapkan sebagai salah satu negara terbaik dalam penanganan Covid-19 oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. 

Selain itu, Jokowi menyebut cakupan vaksin Indonesia juga menjadi salah satu yang terbaik. "Kemudian di September, John Hopkins, Universitas indonesia, (mengatakan) sebagai one of the best in the world dalam menurunkan kasus Covid-19. Yang ngomong juga bukan kita, mereka yang berbicara," kata Jokowi. 

Lebih lanjut, Jokowi bersyukur penanganan Covid-19 ini membuat dampak pandemi terhadap kondisi ekonomi tidak terlalu parah. Bahkan, Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 mencapai 5,31 persen. 

Jokowi berharap penanganan pandemi seperti ini bisa terus dipertahankan. Jokowi juga mengapresiasi peran pemerintah daerah dalam membantu penanganan pandemi di daerah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus