Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi dan PM Timor Leste Sepakai 5 MoU, Termasuk Promosi Bahasa Indonesia

Jokowi menyebut ada 258 kegiatan kerja sama pembangunan Indonesia dengan Timor Leste yang melibatkan ribuan peserta dari negara tetangga tersebut.

13 Februari 2023 | 13.52 WIB

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kerja  Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 13 Februari 2023. Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste itu akan membahas sejumlah kerja sama di antaranya dalam bidang perdagangan, pendidikan, pelatihan serta bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika.TEMPO/Subekti.
Perbesar
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kerja Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 13 Februari 2023. Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste itu akan membahas sejumlah kerja sama di antaranya dalam bidang perdagangan, pendidikan, pelatihan serta bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika.TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri  Timor Leste Taur Matan Ruak menyepakati empat MoU dan satu pernyataan bersama dalam pertemuan hari ini di Istana Bogor, Jawa Barat. Salah satu MoU yaitu terakit kerja sama bidang pendidikan tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Indonesia  berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama pembangunan terutama melalui penguatan kapasitas SDM," kata dalam konferensi pers usai pertemuan, Senin, 13 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi menyebut ada 258 kegiatan kerja sama pembangunan Indonesia dengan Timor Leste yang melibatkan ribuan peserta dari negara tetangga tersebut. Dalam dua tahun terakhir, kata Jokowi, Indonesia juga telah memberikan 489 beasiswa bagi pelajar Timor Leste.

Adapun MoU ini bertujuan meningkatkan kerja sama pendidikan tinggi di sektor peningkatan kapasitas SDM, surat rekomendasi izin belajar mahasiswa asing, pemberian beasiswa dan promosi Bahasa Indonesia. 

MoU ini diharapkan akan membuat Bahasa Indonesia akan lebih dikenal di kalangan muda Timo Leste. Selain itu, MoU diharapkan akan membuat lebih banyak pelajar Timor Leste yang mengambil studi di Indonesia.  MoU diteken Menteri Pendidikan kedua negara.

MoU kedua yaitu kerja sama bidang pengembangan SDM dan kapasitas kelembagaan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia dan Komisi Pemilihan Nasional (CNE) Timor Leste. Lewat MoU ini, kedua negara ingin  meningkatkan kerja sama pengembangan SDM antar kedua institusi. 

"Cakupan kerja sama MoU antara lain program pengembangan SDM, manajemen ICT pemilu, serta promosi tata kelola pemilu yang inklusif," demikian keterangan dari MoU ini.

Ketiga, MoU kerja sama teknis industri. Ini adalah pembaruan dari MoU yang sudah kedaluwarsa pada 2019. Cakupannya yaitu peningkatan SDM, saran kebijakan industri, pelatihan teknis, dan promosi produk domestik.

Keempat, MoU kerja sama meteorologi, klimatologi, dan geofisika, untuk mengganti MoU yang sudah kedaluwarsa sejak Januari 2021. Dalam dua tahun terakhir, BMKG Indonesia telah  memberikan beberapa program peningkatan kapasitas kepada Direktorat Nasional Meteorologi dan Geofisika Timor Leste pada dua tahun terakhir

"Seperti program prediksi cuaca, pelatihan dasar proyeksi iklim, dan hidrologi. Pada tahun 2023, BMKG berencana untuk memberikan program terkait kalibrasi peralatan serta pelatihan SDM untuk standar pengukuran dan peralatan,"  demikian keterangan lanjutan dari MoU ini.

Terakhir, Menteri Luar Negeri kedua negara juga menyepakat joint statement untuk pembentukan kawasan ekonomi antarkedua negara. Pernyataan bertujuan untuk mendorong pembahasan pembangunan kawasan ekonomi di perbatasan antara Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Oecusse, Timor-Leste.

Dalam pernyataannya, Jokowi dan Taur Matan Ruak juga satu suara terkait pembentukan Bilateral Investment Treaty antara Indonesia dan Timor Leste. "Kami sepakat mendorong dimulainya perundingan," kata Jokowi dalam konferensi pers, Senin, 13 Februari 2023.

Bilateral Investment Treaty ini dibentuk untuk mendukung kerja sama ekonomi, khususnya pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan. Perbatasan yang dimaksud yaitu di NTT dan Ouecusse tersebut.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus