Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Klaim Berhasil Percepat Distribusi Sertifikat Tanah: Nunggu 160 Tahun kalau Hanya Kerja Rutinitas

Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengklaim berhasil percepat proses pembuatan sertifikat tanah di seluruh Indonesia.

2 Januari 2024 | 14.35 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan warga di Kota Solo sembari menikmati suasana pergantian tahun 2023 ke 2024 di koridor Gatsu hingga Ngarsopuro Solo, Jawa Tengah, Ahad malam, 31 Desember 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan warga di Kota Solo sembari menikmati suasana pergantian tahun 2023 ke 2024 di koridor Gatsu hingga Ngarsopuro Solo, Jawa Tengah, Ahad malam, 31 Desember 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengklaim berhasil percepat proses pembuatan sertifikat tanah di seluruh Indonesia. Menurut Jokowi, warga bisa menunggu hingga 160 tahun untuk mendapatkan surat berharga itu jika dia tidak beri perintah untuk memacu prosesnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi menyampaikan hal itu saat membagikan 2.000 sertifikat tanah di Cilacap, Jawa Tengah pada Selasa, 2 Januari 2024. Awalnya, dia bercerita bahwa dirinya sering mendapatkan keluhan soal sengketa tanah saat blusukan pada 2015.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi menyatakan ada 80 juta lahan di Tanah Air yang belum bersertifikat ketika itu. Namun, saat dicek Jokowi, Badan Pertanahan Nasional atau BPN hanya mampu mengeluarkan 500 ribu sertifikat tanah per tahun. "Artinya Bapak-Ibu harus tunggu 160 tahun untuk bisa pegang sertifikat," kata dia di Cilacap seperti disiarkan youtube Sekretariat Presiden hari ini.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan hal tersebut akan kejadian jika BPN hanya melakukan kerja rutinitas. "160 tahun nunggu kalau kita hanya kerja rutinitas 500 ribu (sertifikat) per tahun dari Sabang sampai Merauke," ucap dia.

Maka dari itu, Jokowi menyatakan dirinya memberi arahan untuk mempercepat proses mengurus sertifikat tanah. "Oleh sebab itu, saya perintahkan saat itu. Saya enggak mau tahu, selesaikan per tahunnya dari 500 ribu sekarang menjadi 10 juta," kata dia.

Jokowi pun menyampaikan bahwa arahannya itu membuahkan hasil. Menurutnya, sudah ada 101 juta sertifikat yang berhasil dibagikan di seluruh Indonesia hingga akhir 2023.

"BPN memang tidak tidur, kerja keras untuk menyelesaikan ini, karena saya beri target. Kerja itu memang harus pakai target, kalau enggak pakai target ya 500 ribu terus," ujar Jokowi.

Jokowi pun mengklaim pekerjaan mengurus sertifikat tanah itu sudah hampir rampung. Bahkan, dia menyatakan program tersebut seharusnya sudah selesai jika tidak terjadi pandemi Covid-19. "Perkiraan saya kemarin kalau tidak ada covid, sudah rampung. Tapi ada covid, jadi mundur," ucapnya.

Dia memperkirakan pembagian sertifikat tanah akan selesai pada 2025. "Nantinya yang selesaikan biar presiden baru. Kurang sedikit lagi," kata mantan Wali Kota Solo itu.

Dalam kegiatan pembagian sertifikat tanah di Cilacap, Jokowi diketahui membagikan 2.000 sertifikat tanah untuk warga Jawa Tengah yang berasal dari Kabupaten Cilacap dan Banyumas. Jokowi melaksanakan acara penyerahan surat berharga itu di GOR Premium Pertamina, Cilacap, Jawa Tengah.

Presiden mengatakan sertifikat tanah yang dia serahkan adalah bagian dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan hasil redistribusi tanah timbul di Desa Ujunggagak, Cilacap. “Yang 1.122 itu sertifikat PTSL yang sudah Bapak terima, 878 itu tanah timbul yang juga itu sebagai program redistribusi tanah yang juga diterima Bapak-Ibu semua,” kata Jokowi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus