Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Jembatan Otto Iskandar Dinata (Jembatan Otista), Baranangsiang, Kota Bogor, pada Selasa, 19 Desember 2023. Peresmian infrastuktur jalan ini diharapkan menyelesaikan masalah kemacetan di Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jembatan Otista yang semula menjadi penyumbat lalu lintas di jalur sistem satu arah (SSA) di pusat kota, kini dilebarkan menjadi 22 meter dengan badan jembatan seluas 17 meter dan sisanya adalah pedestrian. Proyek revitalisasi ini menggunakan anggaran bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp101 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan pembukaan jembatan ini diharapkan membukakan rezeki baru bagi keluarga Kota Bogor. Ia juga mengharapkan pembukaan jembatan dapat membuat lancar lalu lintas.
"Warga harus cukup bersabar. Bukan saja bersabar karena kemacetan yang ditimbulkan akibat pengaturan lalu lintas tetapi juga berkurangnya pendapatan," kata Bima tanpa memberikan rincian dalam keterangannya.
Jokowi tidak memberikan sambutan dalam acara ini. Tapi ia merujuk pada pernyataan Bima yang menyebut jembatan ini sebelumnya menjadi problem di Kota Bogor.
"Kalau kita lihat sekarang, lebih dari cukup," kata Jokowi saat ditemui usai peresmian.
Kepala Dinas PUPR Rena Da Frina saat ditemui usai Jembatan Otista pada Ahad, mengatakan konstruksi baru jembatan tersebut telah melalui perhitungan yang matang termasuk ketahanannya terhadap beban dan getaran untuk satu abad.
"Jembatannya sudah didesain (tahan) 80 sampai 100 tahun," kata Rena, dilansir Antara.
Rena menerangkan hasil musyawarah dengan berbagai pihak, Pemerintah Kota Bogor mengambil opsi untuk mempertahankan pelengkung jembatan bangunan masa kolonial Belanda sebagai salah satu bentuk heritage.
DANIEL A. FAJRI