Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Kecuali dia kerbau, kata worang

Suhu politik menjelang pergantian gubernur sul-ut menghangat setelah kunjungan brigjen willy lasut. calon gubernur ini menyatakan akan menyelamatkan sulawesi utara. timbul golongan pro dan kontra.(dh)

20 Mei 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK seperti biasanya, suhu politik di Sulawesi Utara pada mulanya dingin-dingin saja. Padahal jauh menjelang penggantian gubernur biasanya macam-macam yang terjadi. Barangkali suasana ini timbul karena warga propinsi ini pasrah sudah: siapa saja yang jadi, ya selamat datang. Atau juga karena warga Sulawesi Utara sedang sibuk membenahi pohon cengkeh menjelang panen Juli nanti. Kabar terakhir menyebut nama Brigjen Willy Lasut sebagai hampir dapat dipastikan untuk menggantikan Gubernur Worang. Tapi justeru nama ini dengan cepat mulai menghangatkan suasana di daerah cengkeh itu. Lebih-lebih setelah dua pekan lalu Lasut berkunjung ke Manado. "Saya datang untuk menyelamatkan daerah Sulawesi Utara" ucap Lasut ketika ditanya mengenai kesankesan kunjungannya ke daerah itu. "Jalan-jalan hanya yang protokol saja yang baik," tambah Lasut, "sedangkan jalan-jalan kecil masih rusak." Ucapan calon gubernur itu rupanya sampai juga ke telinga Worang. Dia yang merasa sudah berhasil menyelamatkan Sulawesi Utara selama 11 tahun tak enak hati mendengar pernyataan itu. Apalagi kata-kata Lasut bagi Worang mengesankan seakan-akan dewasa ini daerah itu masih perlu diselamatkan. "Kalau ada yang merasa lebih hebat dari saya, coba dulu," ucap Worang ketika ditanya wartawan. Soal siapa sebenarnya yang akan menggantikan dia, "wallau'alam" kata Worang. Pokoknya, Worang menambahkan, siapapun bisa, karena tinggal melanjutkan pembangunan yang sudah ada. "Kecuali kalau dia kerbau, tentu tidak bisa," ucap Worang lagi. Kelompok Tapi agak aneh juga jika sejak itu secara tersamar muncul kelompok Worang dan kelompok Lasut baik di Manado maupun Jakarta. Tanpa jelas maksudnya, kedua kelompok itu kerap saling melempar ucapan tajam terhadap lainnya. Kelompok Worang misalnya menuduh kelompok lainnya "belum apa-apa sudah dikelilingi orang-orangnya dan sukar ditemui wartawan." Sebaliknya kelompok Lasut disebutkan sebagai "mulai mencari-cari kelemahan Worang." Tapi tak kurang dari itu, kemudian muncul pula kelompok ketiga yang mulai memperkenalkan siapa Lasut, di samping juga tak kurang memuji kehebatan Worang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus