PENGADUAN mahasiswa UI ke DPR tentang peristiwa 25 Oktober
di kampus UI akhir Oktober lalu memang ada hasilnya.
Tertanggal 8 November, Elbiner Tobing, mahasiswa Fakultas
Ilmu-ilmu Sosial UI tingkat terakhir dipecat. "Biner salah
seorang yang terkena skorsing. Dalam ketentuan SK-nya, apabila
dalam masa skorsing itu ia melakukan pelanggaran lagi, bisa
dipccat,' kata dr. Dadang Hawari, Pembantu Rektor (Purek) III,
yang ditunjuk Rektor UI untuk menjelaskan pemecatan ini.
Memang, Biner sampai dengan 8 November 1980 dalam status
diskors. Ini gara-gara pertandingan olahraga antar 4 universitas
Asia (Hongkong, Malaysia, Singapura dan Indonesia) di Kualalumpur,
Oktober tahun lalu.
Pertandingan itu menurut yang sudah-sudah diikuti oleh dewan
mahasiswa. Karena DM seluruh perguruan tinggi di Indonesia waktu
itu dibekukan, mahasiswa yang bertanding ditunjuk oleh pihak UI.
Maka Biner dan beberapa temannya berangkat ke Kualalumpur,
protes dan menyatakan wakil UI dalam pertandingan tersebut tak
sah.
Adapun kegiatan yang dianggap pelanggaran yang mengakibatkan
pemecatan Biner, adalah peristiwa 22 Maret lalu, ketika Menmud
Abdul Gafur mengunjungi UI. Waktu itu Menmud bermaksud berdialog
dengan mahasiswa. Tapi hasilnya: dialog batal, sejumlah poster
protes disuguhkan kepada Menmud, dan ada yang melempar telur,
meski hanya memerciki baju Menmud sedikit. Memang ketika itu
Binerlah yang tampil berbicara, mengatakan bahwa dialog sudah
terlarnbat.
Yang kedua, adalah peristiwa 25 Okober yang lalu. Ketika itu
terjadi insiden antara para mahasiswa dengan para petugas ABRI,
yang mencoba menghentikan diskusi di UI: 14 mahasiswa lukaluka
dan seorang terpaksa dirawat di rumah sakit. (TEMPO, 8
November).
Tapi mengapa Biner seorang yang harus menanggung itu semua?
"Yang lain diperingatkan saja," sahut Dadang. Biner agaknya
memang dinilai sebagai pencetus inisiatif.
Bolos
Sudah jelas reaksi mahasiswa UI pasli muncul Rabu dan Kamis
pekan lalu mereka mogok kuliah. "Ah, itu 'kan spontanitas
mahasiswa saja," kata Murtaqi, pejabat Sekjen DM UI.
Bagi Purek III Dadang Hawari aksi mahasiswa tersebut tak
dilihatnya sebagai pemogokan "Mereka sebenarnya mau masuk
kuliah, tapi tak jadi, lali ngobrol-ngobrol di luar. Jadi cuma
bolos saja, bukan mogok," tuturnya.
Setelah dua hari tak berkuliah itu, rupanya mahasiswa bisa
menerima keputusan pemecatan tersebut--setelah Kamis siang pekan
lalu mereka bertemu Rektor UI Prof. Dr. Mahar Mardjono, sekitar
dua jam. "Bagi rektor semuanya sudah selesai, sedang bagi Biner
juga sudah," kata Murtaqi, tanpa bersedia menjelaskan apa saja
yang mereka bicarakan.
Biner Tobing sendiri, kini 28 tahun, sudah 9 tahun tercatat
sebagai mahasiswa UI. Dia tak banyak berkomentar. "Bukan aku
nggak mau ngomong," katanya, "tapi biar yang lain saja."
Seorang pendidik di lingkungan UI merasa agak sengit juga
melihat banyak orang dari luar yang ikut mengatur kampusnya.
"Saya bisa mengerti bila pemerintah menginginkan adanya
ketertiban," katanya. "Tapi pendekatannya harus dengan jalan
yang mendidik - dan ini membutuhkan kesabaran."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini