Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Sosial (Kemensos) menurunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu warga yang terdampak longsor di kawasan Sekupang Batam. Tim Tagana sekaligus mengevakuasi korban yang tertimbun longsor. "Kemensos sudah mengerahkan Tagana Batam untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban bencana longsor di Sekupang,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dalam keterangan resmi pada Rabu, 15 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Longsor di Sekupang terjadi pada Senin, 13 Januari 2025, sekitar pukul 01.30 dini hari. Bencana tersebut mengakibatkan lima rumah rusak, empat orang meninggal dunia, dan beberapa warga di kawasan tersebut terluka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk proses evakuasi, Tagana Batam bekerja sama dengan Dinas Pemadaman dan Penanggulan Bencana (Disdamkar PB) Kota Batam, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI/Polri, Satpol PP dan warga.
Keempat korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada Selasa, 14 Januari 2025. Dari data yang ada, empat korban meninggal adalah Mujiad; Sukarni; Linda Luciana; dan Doni Aprianto. Semua korban adalah warga Tiban Batu, Kecamatan Sekupang.
Kemensos menyebutkan, koordinasi dengan Dinas Sosial setempat juga dilakukan untuk secepatnya mendata dan melengkapi berkas agar santunan kematian untuk keluarga segera bisa disalurkan. Santunan yang akan diberikan sebesar Rp 15 juta per jiwa. Santunan tersebut akan diberikan kepada ahli waris.
Selain itu, biaya pengobatan bagi yang terluka juga akan ditanggung Kemensos. Selain santunan ahli waris, Kemensos juga fokus memulihkan fungsi sosial warga yang terdampak. Pendampingan dan trauma healing atau penyembuhan gangguan psikologis akibat bencana tersebut akan diberikan bekerja sama dengan lembaga terkait lainnya.
Insiden tanah longsor pada Senin dinihari, 13 Januari 2025, menimbun empat warga Perumahan Tiban Koperasi Blok S di Kota Batam, Kepulauan Riau. Bukit di belakang perumahan warga longsor akibat hujan berkepanjangan selama tiga hari belakangan.
Ketika meninjau lokasi bahala tersebut, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmar mengatakan lembaganya sedang mencari langkah mitigasi agar longsor serupa tak terulang. "Mitigasi jelas sangat penting," ujar dia.
Merujuk data yang dihimpun Tempo di lokasi, ada sedikitnya lima unit rumah yang terdampak longsor. Bila ditotal, kelima rumah itu dihuni 17 orang. Menurut Ansar, mitigasi longsor merupakan hal mendesak karena banyak masyarakat tinggal di sekitar lereng bukit. "Kejadian yang lalu sudah terjadi di Pulau Serasan, Kepulauan Riau. Ada 21 orang meninggal dunia," kata dia.
Yogi Eka Saputra berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan Editor: