Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberlakuan physical distancing atau pengaturan jarak fisik antar-individu memiliki dampak besar bagi kehidupan penyandang disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya masalah ekonomi, interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari penyandang disabilitas dari berbagai negara otomatis berubah. Bagi tunanetra, berikut ini sejumlah hambatan yang dialami seperti dikutip dari situs BBC London, Inggris, Jumat 24 April 2020.
- Tidak diterima oleh penduduk di sekitar tempat tinggal
Seorang jurnalis tunanetra, Kate Pound mengatakan tidak dapat masuk ke dalam apartemen sehari setelah work from home diberlakukan di Inggris. Musababnya, penjaga apartemen tidak menerima orang yang masih bekerja di luar rumah. Padahal, pekerjaan Pound menuntut dirinya untuk tetap melakukan pekerjaan di luar rumah. - Tidak ada yang mau mendampingi saat berada di dalam fasilitas umum
Pound mencontohkan, saat dia masuk ke stasiun kereta, tidak ada satupun petugas yang mau mendampingi atau menuntunnya ke arah peron. Sebagai tunanetra, Pound harus meraba semua hand rail dan mesin taping tiket. Dia juga harus meraba pintu kereta untuk mengetahui letak pintu sebelum naik ke atas kereta. Padahal tindakan ini dapat membahayakan dirinya. Bukan hanya rentan terpapar Covid-19, memegang benda bergerak seperti pintu kereta beresiko menimbulkan kecelakaan. - Sulit membeli barang di pasar swalayan
Kesulitan pertama yang dihadapi Sajid Ali, 40 tahun seorang market researcher ketika harus membeli kebutuhan sehari-hari adalah menuju suatu rak untuk mencari barang yang dibutuhkan. Dia kesulitan menjaga keseimbangan, saat tangan kanan harus memegang tongkat, sedangkan tangan kirinya mendorong kereta belanja. Dalam situasi physical distancing, tidak ada petugas yang dapat memberikan layanan informasi. - Kesulitan berjalan lurus di antara rak barang
Pasar swalayan yang sebelumnya terakses bagi tunanetra di Inggris, akhirnya menjadi labirin yang membingungkan. Tunanetra kesulitan mencari letak barang tertentu dan mencari kasir. Pada akhirnya, Sajid Ali, tetap mencari petugas untuk membantunya membayar barang. Keadaan ini membuat dia berada lebih lama di dalam pasar swalayan. - Kesulitan menyeberang jalan
Bagi seorang tunanetra yang tinggal di rumah pinggir jalan besar, seperti Reanna Parkinson, 22 tahun, physical distancing membawa kesulitan lain. Tunanetra asal Lancashire ini kesulitan menyebrang jalan, lantaran tidak ada orang yang mau bersentuhan lengan untuk menuntun. Reanna tidak memiliki saudara kandung untuk mengantarnya, bahkan sekadar berbelanja. Saat ini Reanna mengandalkan pesan antar online untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. - Barang habis diborong
Kesulitan lain adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagi tunanetra dan pasien diabetes Mandy O'Malley, sulit sekali menemukan produk diet untuk konsumsi makanan sehari-harinya. Musababnya, beberapa barang sudah habis diborong oleh pembeli dari kalangan non-disabilitas. - Kesulitan mengetahui informasi gizi dari makanan antar
Bagi pasien diabetes sekaligus tunanetra seperti Mandy, sangat penting mengetahui informasi gizi dalam makanan kemasan. Selama physical distancing, makanan kemasan adalah jenis yang paling mudah diakses karena dapat dibeli secara online. Sayangnya, banyak produsen makanan yang tidak mencantumkan secara lengkap informasi gizi. - Merasa kesepian karena tidak bersosialisasi
Sajad Ali tidak pernah lagi bersosialisasi dengan orang lain sejak physical distancing diterapkan. Sebelumnya, pria yang tinggal sendirian di apartemennya itu kerap berkunjung ke rumah beberapa taman. Namun, saat ini taman-taman tersebut juga tidak menerima tamu.
"Bagi penyandang disabilitas, kondisi seperti ini membutuhkan kesabaran yang lebih besar lagi. Perjuangan kami sepuluh kali lipat lebih tinggi dari biasanya," kata Sajad Ali. Sebab itu, menurut dia, penting untuk tetap menjaga kewarasan berpikir. "Mungkin dengan sedikit humor bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini