Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menekankan pentingnya pengembangan konsep mix use development dalam pembangunan kawasan rumah susun (rusun) untuk mengatasi masalah kawasan permukiman kumuh di Jakarta. Ini disampaikan Prasetyo dalam rapat kerja pembahasan LKPJ APBD Tahun 2023 di Grand Cempaka Resort and Convention, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 25 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prasetyo mengungkapkan bahwa penggabungan fungsi pasar atau kios dengan pembangunan rusun dalam satu lokasi dapat efektif menangani permasalahan kumuh di Jakarta, terutama di sekitar pusat pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya minta dibangun bawahnya pasar atasnya rumah susun, karena kekumuhan di Jakarta nggak selesai-selesai,” ujar Prasetyo, dikutip melalui keterangan resminya, Jumat, 26 April 2024.
Menurut Prasetyo, pembangunan rusun yang dilengkapi dengan pasar atau kios di bagian bawahnya memiliki potensi untuk memberikan solusi terhadap kawasan kumuh di Jakarta yang belum terselesaikan. Dia menegaskan bahwa masih ada banyak kawasan kumuh di Jakarta, termasuk di sekitar Istana Presiden dan Balaikota DKI Jakarta, seperti di Johar Baru dan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
“Masa Daerah Khusus Jakarta satu kilometer dari Balaikota dan satu kilometer dari Istana masih ada daerah kumuh,” imbuh dia.
Rusun yang mengusung konsep mix use development di antaranya berada di Rusun Pasar Rumput. Prasetyo merinci, pada bagian lantai 1 dan 2, total luas 12.433 meter persegi dijadikan pasar yang memiliki 1.314 unit kios.
Di sisi lain, untuk lantai 3, tersedia fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan luas 6.302 meter persegi. Di rusun tersebut, unit hunian tersedia mulai di lantai 4 hingga 25, dengan luas bangunan hunian secara keseluruhan 119.325 meter persegi dan jumlah hunian sebanyak 1.984 unit.