Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 4 Desember diperingati sebagai Hari Noken. Noken Papua ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sejak 2012, di Paris, Prancis.
Hari ini tepat 11 tahun lalu penetapan bersejarah itu. Bagaimana kilas baliknya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Warisan Budaya Kemdikbud RI, Noken merupakan kerajinan tangan berasal dari masyarakat Papua yang diwariskan sebagai unsur budaya takbenda. Noken Papua digunakan untuk mengisi, menyimpan, dan membawa berbagai barang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir laman resmi UNESCO, Noken Papua tercatat dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak atau List of Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding, sejak 2012.
Noken Papua ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO berdasarkan Keputusan Komite (7.COM 8.3). Menurut UNESCO, Noken merupakan jaring atau tas anyaman yang diikat dan dibuat dengan tangan dari serat kayu atau dedaunan oleh masyarakat di Papua, Indonesia.
Dikutip dari westpapuanow.com, dinobatkannya Noken sebagai warisan budaya takbenda Papua sebagian besar berkat upaya Titus Chris Perkey, Kepala Badan Ekologi Papua. Saat itu ia berupaya agar Noken masuk dalam nominasi warisan budaya Papua di UNESCO.
Penggagas noken sebagai warisan budaya UNESCO, Titus Pekey bersama peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto. Dokuman Pribadi
Atas berbagai nilai yang terkandung dalam noken Papua, hasil kerajinan masyarakat ini kemudian diserahkan sebagai warisan budaya kepada Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO.
Pengajuan itu disetujui. Pada 4 Desember 2012, Titus Chris Pekey mendampingi Prof. Wiendu Nuryati, Wakil Menteri Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2011-2014) selama berada di Paris. Pada 4 Desember 2012, noken ditetapkan sebagai warisan budaya dunia takbenda oleh UNESCO di Paris, Perancis, bersama dengan sejumlah warisan budaya lainnya dari Kyrgyzstan, Uganda dan Bostwana.
Pilihan editor: Mekanisme Sistem Noken untuk Pemilu Khusus di Papua