Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Koalisi Gunungkidul Melawan: Warga Tak Butuh Proyek Beach Club tapi Air Bersih

Koalisi khawatir proyek Beach Club dapat berdampak pada daya tampung dan daya dukung air warga yang rentan alami kekeringan.

14 Juni 2024 | 09.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Gunungkidul Melawan mendesak agar investor membatalkan rencana pembangunan resort dan beach club di kawasan bentang alam karst Gunungkidul dan Gunung Sewu. Rencana bisnis di bidang properti itu diungkapkan pertama kali oleh pesohor Raffi Ahmad pada 16 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui akun Instagram @raffinagita1717, Raffi Ahmad mengatakan akan menarik diri dari proyek beach club tersebut. Hingga kini, Koalisi Gunungkidul Melawan masih menunggu realisasinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deputi Direktur WALHI Yogyakarta, Dimas R. Perdana berharap Raffi dapat menggunakan pengaruhnya agar investor lain ikut mundur. “Walaupun Raffi Ahmad sudah menyatakan akan keluar dari proyek tersebut, bukan berarti proyeknya akan berhenti,” ucapnya dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis, 13 Juni 2024.

Koalisi itu terdiri dari WALHI Yogyakarta, anak-anak muda di komunitas Gunungkidul Melawan, Climate Rangers Jogja, LBH Yogyakarta, WeSpeakUp.org, dan 350.org. Mereka menduga adanya pelanggaran Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DIY oleh Bekizart.

Berdasarkan kajian pola ruang dan struktur ruang, lokasi Bekizart berada di kawasan peruntukan pertanian, dan bukan peruntukan pariwisata. Proyek itu tidak sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 17 Tahun 2012 tentang Kawasan Bentang Alam Karst atau KBAK.

Langit Gemintang dan Climate Rangers Jogja menjelaskan apabila bukit karst dihancurkan besar-besaran untuk pembangunan resort dan hiburan malam, maka warga lokal berpotensi terasingkan. Warga lokal tetap harus membayar biaya retribusi untuk masuk kawasan wisata tersebut.

Mereka juga khawatir proyek ini dapat berdampak pada daya tampung dan daya dukung air warga yang rentan alami kekeringan."Yang dibutuhkan warga Gunungkidul bukan resort atau beach club tapi air bersih yang mengalir sampai ke rumah-rumah warga,” ucap Langit. 

Oleh karena itu, Koalisi Gunungkidul Melawan berharap Bupati Gunungkidul Sunaryanta menolak izin pembangunan di kawasan lindung nasional tersebut. Serta mengimbau investor lain untuk tidak terlibat merusak lingkungan.


Pilihan Editor: Proyek Beach Club di Kawasan Karst Gunungkidul, Sultan HB X: Semestinya Tak Boleh Ada Bangunan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus