Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pasuruan-World Agroforestry (ICRAF) menerapkan penanaman padi sistem pola tanam jajar legowo. Pola tanam ramah lingkungan karena tak membutuhkan air banyak. Pola tanam ini cocok untuk daerah yang minim air atau sedang mengalami krisis air.
Tahap awal bakal disiapkan lahan percobaan seluas 0.5 hektar di Desa Keboncandi dan Wonosari. Percobaan itu bekerjasama dengan petani dan kelompok tani yang diawasi ahli dari Balai Lingkungan Pertanian (Balingtan) Kementerian Pertanian.
"Selanjurnya penanaman sistem jajar legowo diterapkan secara serentak di areal seluas 30 hektare," kata Koordinator Program ICRAF Ni'matul Khasanah, Senin, 7 Oktober 2019.
Program penanganan kawasan hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso, Pasuruan penting untuk menghemat penggunaan air. Dengan pola ini produksi gabah meningkat dari 4 ton per hektare meningkat menjadi 6 ton per hektare.
Selain itu juga meningkatkan produksi pertanian untuk ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Hal ini dilakukan karena terus merosotnya debit sumber air Umbulan Pasuruan selama 10 tahun terakhir. "Dulu 6 ribu liter per detik, sekarang tinggal separuh," katanya.
Gerakan Rejoso Kita merupakan kolaborasi multipihak yang berupaya melestarikan DAS Rejoso. Sebuah gerakan untuk mewujudkan efisiensi pemanfaatan air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Pasuruan H.M. Soeharto menuturkan gerakan Rejoso Kita untuk melestarikan sumber daya air serta menjaga ketahanan pangan. "Gerakan Rejoso Kita dapat menjadi contoh, memberi format dan solusi," katanya.
EKO WIDIANTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini