Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Kurang Air, Kurang Dalam

Penyediaan air bersih bagi kapal-kapal yang tambat di pelabuhan tanjung perak dilakukan mobil tangki. PAM Surabaya baru turun tangan. Kapal besar dan panjang tidak bisa merapat karena kedalaman alur 9,5 m.(dh)

8 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK kurang dari 1 milyar ton barang tiap tahun turun di Pelabuhan Tanjungperak dan sekitar setengahnya diangkut dari sana. Mudah dibayangkan betapa sibuknya pelabuhan di belahan utara Kota Surabaya itu. Tinggal sekarang bagaimana kemampuan fasilitasnya untuk mengimbangi lalu-lintas yang begitu ramai. Misalnya untuk menyediakan air bersih bagi kapal-kapal yang tambat. Setiap hari tak kurang dari 1.500 sampai 2.000 M3 air bersih diperlukan bagi kapal-kapal itu. Tapi dan jumlah itu hanya sekitar 750 M3 saja yang mampu diadakan setiap hari. Tak heran jika beberapa waktu lalu perusahaan-perusahaan pelayaran sibuk mengangkut air dengan tongkang atau menyediakan drum-drum. Kemudian baru dikerahkan mobil mobil tangki. Karena itu jangan heran jika di kawasan pelabuhan itu terlihat sekitar 200 buah mobil tangki menderu-deru. Itulah mobil-mobil pengakut air bersih untuk keperluan kapal-kapal. Meskipun dengan mobil tangki itu sudah cukup melegakan hati para agen kapal, tak demikian halnya bagi dr. IGM Subandi. Kerisauan Kepala Kesehatan Pelabuhan Tanjungperak ini, terutama karena tidak bisa mengontrol apakah air dalam tangki-tangki itu memenuhi syarat-syarat kesehatan atau tidak. "Jika ada apa-apa, kamilah yang bertanggungjawab," kata Subandi. Memang sampai sekarang belum terjadi apa-apa. Namun tak berarti keadaan itu dapat terus dipertahankan. Belum Juga Setelah berulangkali didesak pihak pelabuhan, akhirnya Perusahaan Air Minum Kotamadya Surabaya mau juga turun tangan. Pipa-pipa yang sudah tua dan berkarat segera diganti. Ukurannya juga diperbesar sehingga mampu mengalirkan air 2.000 M3 tiap hari. Pekerjaan ini selesai bulan Januari lalu. Tapi ternyata tak begitu saja beres. Sebab reservoir yang berfungsi memompa air ke bak penampungan milik pelabuhan belum dijamah perbaikan. Karena itu mobil-mobil tangki masih menderu-deru di kawasan pelabuhan. Resevoir akhirnya didandani. Tapi air belum juga mengucur. Bahkan sampai hari ini. Ada apa lagi? Itu, bak yang mestinya menampung 2.000 M3 air, bocor. Cukup parah juga. Nah kalau sudah sampai di sini, harap sabar. Biarkan dulu mobil-mobil tangki terus berkeliaran sambil menunggu bagian yang bocor itu ditambal. Yang masih membutuhkan kesabaran cukup panjang barangkali bagaimana agar Tanjungperak mampu disinggahi kapal-kapal berukuran panjang lebih dari 210 meter. Yaitu kapal-kapal besar yang sering diageni Djakarta Lloyd. Selama ini jenis kapal begini terpaksa ditolak merapat di dermaga lantaran alur yang tersedia tak memungkinkan kapal panjang dapat bebas keluar masuk. "Kalau toh bisa, kapal-kapal yang lagi parkir harus disingkirkan dulu," tutur drs Zainal Abidin, Humas Adpel Tanjungperak. Dan itu artinya Pelabuhan Tanjungperak perlu pengerukan. Selama ini dikedalaman alurnya hanya 9,5 meter. Jika kapal-kapal besar dan panjang hendak diperkenankan masuk dengan bebas diperlukan kedalaman alur menjadi 12 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus