Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik Wakil Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto menggantikan bupati sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum, yang menjabat wakil gubernur. “Tasikmalaya menjadi sorotan dalam beberapa rentang waktu, sehingga saya mengingatkan tiga fundamental dalam pemerintahan,” kata Ridwan di Gedung Sate, Bandung, Senin malam, 3 Desember 2018.
Tiga fundamental itu, kata Ridwan, ialah integritas sebagai modal dasar dari batin dan benteng moral. Selain itu gestur dalam melayani urusan masyarakat karena pejabat itu melayani dan bukan dilayani. Ketiga, harus makin cerdas karena birokrasi dinamis.
Ridwan Kamil berujar Tasikmalaya menjadi perhatiannnya dan meminta daerah itu berbenah. Tasikmalaya dikenal luas sebagai penghasil padi organik di Indonesia. “Tapi komplain-komplain masih ada berkaitan dengan infrastruktur (jalan),” kata Ridwan Kamil.
Baca: Ridwan Kamil: Masalah Jabar Adalah Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Ridwn Kamil menjanjikan sejumlah bantuan, mulai dari dana hibah untuk memoles kawasan wisata, bantuan infrastruktur perbaikan jalan, pembenahan alun-alun, creative centre, hingga revitalisasi pasar tradisional. “Tasik harus menjadi yang terbaik karena mantan bupatinya ada di Gedung Sate. Asa piraku kalau tidak ada lompatan,” kata dia.
Sejumlah kasus hukum yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya menyedot perhatian publik. Salah satunya penahanan Sekretaris Daerah Abdul Khodir oleh Polda Jawa Barat atas kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam program dana hibah organsaisi kemasyarakatan.
Soal posisi Sekretaris Daerah yang tengah menjalani penahanan, Ridwn Kamil masih menunggu keputusan Kementerian Dalam Negeri. “Kalau hari ini belum ada (keputusan) berarti proses di Kemendagri belum selesai,” kata dia.
Simak: Ridwan Kamil Rilis Aplikasi Wisata untuk Permudah Turis di Jabar
Ade Sugianto mengatakan akan menjalankan pesan gubernur Jawa Barat. Ia mengaku akan belajar mengenali diri, mengenali kekurangan dan kelebihannya. "Sehingga mudah-mudahan kita bisa memiliki integritas yang baik. Itu PR (pekerjaan rumah) saya,” ujarnya.
Mengenai pengucuran dana hibah, ia berjanji memperketat pengawasannya. Karena tidak semua permasalahan masyarakat, kata dia, bisa selesai dengan program. "Ada yang harus dengan hibah. Hal-hal yang berbau negatif, atau kemungkinan ada kongkalikong, ini yang akan saya hentikan.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini