Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, 9 Agustus 2018. Gempa susulan ini terjadi sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pusat gempa berada di enam kilometer barat laut Lombok Utara dengan kedalaman 12 kilometer. "Guncangan yang dirasakan sedang hingga keras," katanya, seperti dilansir keterangan tertulis, Kamis. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut menimbulkan suasana panik di Rumah Sakit Lapangan Tanjung, juga Posko Induk Bencana Gempa Kabupaten Lombok Utara. Berdasarkan laporan Antara, gempa itu membuat tembok Koramil Tanjung yang dekat dengan dapur umum roboh sepanjang tiga meter.
Sutopo mengatakan gempa susulan masih terus terjadi pasca-gempa berkekuatan 7 SR di Lombok pada Ahad, 5 Agustus 2018. BMKG mencatat gempa susulan hingga pagi tadi mencapai 355 kali. Dari lebih 300 kali gempa susulan tersebut, gempa yang dirasakan cukup kuat tercatat sebanyak 17 kali.
Gempa di Lombok menimbulkan ratusan korban. Jumlah korban hingga saat ini masih beragam. BNPB dan BPBD NTB mencatat korban meninggal sebanyak 131 orang untuk wilayah NTB dan Bali hingga 8 Agustus 2018. Laporan TNI menyatakan korban meninggal 381 orang. Gubernur NTB dan Basarnas menyebut korban 226 orang, sementara Bupati Lombok Utara menyebut korban 347 orang.
Proses evakuasi korban gempa hingga saat ini masih berjalan. Tim menemukan sejumlah kendala saat mengevakuasi korban. Salah satunya material beton dan batu bata yang mengharuskan tim menggunakan alat berat.
Di sisi lain, penggunaan alat berat juga berisiko membuat struktur yang rapuh menjadi ambruk dan menimpa korban selamat yang tertimbun. "Memakai alat berat itu juga harus hati-hati dan butuh tenaga terlatih," kata Sutopo.