Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Berkah, Pandeglang, Banten, untuk menengok korban tsunami Selat Sunda. Ma'ruf mencoba menggali cerita korban pada saat tsunami, dan apa yang mereka alami saat kejadian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah seorang korban tsunami, Dewi Mariani, menceritakan bagaimana saudara tirinya, Tirman, terseret air dari bibir pantai di Kampung Sumur, Pandeglang, sampai jauh ke jalan raya. "Terseret dari bibir pantai sampai jalan raya. Saat sadar dia sudah di jalan raya," ujar wanita 22 tahun ini kepada Ma'ruf, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tempo dari tim media Jokowi-Ma'ruf, Selasa, 25 Desember 2018.
Saat ini Dewi masih mencari dua sanak saudaranya, sedangkan neneknya yang saat kejadian bersama Tirman, meninggal tergulung ombak.
Sementara itu korban lainnya, Abdul Rakim 45 tahun, yang bekerja sebagai pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga menceritakan bagaimana tsunami memisahkan dia dengan rekan kerjanya yang pada saat kejadian mereka sedang melakukan kegiatan gathering kantor.
Setelah mendengar kesaksian dan melihat kondisi korban, Ma'ruf Amin yang hadir bersama istrinya mendoakan mereka agar lekas diberikan kesembuhan. "Alhamdulillah masih diselamatkan. Cepat sembuh," ujar Ma'ruf.
Sebagai warga Banten, mantan Rais Aam Nahdlatul Ulama ini mengaku turut sedih dan prihatin terhadap bencana tsunami ini. Ia mengatakan dirinya merasakan betul apa yang dirasakan oleh para korban.