Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mahasiswi Diduga Bunuh Diri Akibat Depresi, UMY Gencarkan Mitigasi Psikologis

Hasil pemeriksaan polisi, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi UMY asal Bandar Lampung itu diduga jatuh karena tindakan bunuh diri.

4 Oktober 2023 | 22.06 WIB

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dok. UMY
Perbesar
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dok. UMY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggencarkan langkah mitigasi pada mahasiswanya pasca tewasnya seorang mahasiswi, SM yang jatuh dari lantai 4 asrama putri UMY pada Senin, 2 Oktober 2023. Hasil pemeriksaan polisi, mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi asal Bandar Lampung itu diduga jatuh karena tindakan bunuh diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pasca kejadian itu, Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY merespons dan mengambil langkah-langkah tanggap darurat. "Langkah utama yang kami gencarkan dengan memberikan pendampingan psikologis bagi mahasiswi dan pendamping asrama putri, tempat korban tinggal," kata Kepala Divisi Konseling dan Kesejahteraan Mahasiswa LPKA UMY Muhammad Arif Rizqi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Arif mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pembina dan pengelola asrama itu untuk memberikan dukungan berupa pendampingan psikologis. Pendampingan psikologis pertama kali digelar Selasa petang, 3 Oktober 2023 yang melibatkan 150 mahasiswi yang tinggal di asrama putri itu.

Dari pendampingan pertama itu, LPKA UMY memetakan kategori mahasiswi yang perlu diprioritaskan mendapat pendampingan lebih mendalam. Terutama mereka yang punya persoalan kesehatan mental.

"Pendampingan psikologis ini kami rencanakan terus dilakukan hingga dua minggu ke depan," kata Arif.

Ada dua kategori sasaran dalam pendampingan itu yang disebut ring 1 dan ring 2. Ring 1 menyasar mahasiswi yang terdampak langsung atau cukup signifikan akibat kejadian meninggalnya mahasiswi SM itu, seperti teman sekamar korban, teman satu lorong lantai asrama dan satu jamaah dengan korban. 

Kemudian ring 2 merupakan kelompok mahasiswi di asrama itu yang mengetahui peristiwa itu. Tapi masih dalam kondisi yang belum terlalu terdampak atau kamarnya jauh dari kamar korban.

Menurut Arif, pendampingan psikologis tersebut dimulai dari kategori ring 1 yang memang menunjukkan gejala klinis yang cukup berat. "Termasuk juga kepada pendamping asrama yang beberapa diantaranya terdampak secara emosional karena mengenal dan mendampingi korban selama proses di asrama," ujarnya.

Setelah proses di ring 1 selesai, proses pendampingan dilanjutkan dengan memberikan pendampingan psikologis kepada kelompok ring 2. Seperti dengan memberikan motivasi, mengajak mereka agar lebih berfokus, kemudian diajarkan juga teknik stabilisasi emosi dengan relaksasi pernafasan.

LPKA UMY membagi kelompok ring 1 menjadi ring 1a dan ring 1b. Di mana masing-masing kelompok didampingi oleh konselor dengan metode group therapy.

endampingan ini dilakukan dengan tujuan memberikan dukungan emosional kepada mereka yang sangat dekat dengan korban. 

Arif pun menjelaskan bahwa hasil screening psikologis yang dilakukan oleh konselor UMY menunjukkan bahwa mahasiswa dan pendamping asrama dinilai sangat membutuhkan pendampingan khusus. “Karena saya melihat banyak emosi-emosi yang muncul, di akhir bahkan ada yang cukup lama butuh physical touching, dipeluk oleh konselornya cukup lama, itu menandakan mereka sangat butuh dukungan dan alhamdulilah mereka juga terbuka untuk bercerita," kata dia. 

LPKA UMY telah melakukan evaluasi dan menyusun program pendampingan lanjutan bagi pendamping senior dan asisten pendamping senior di asrama putri. "Kami latih mereka untuk bisa memberikan bantuan psikologis sehingga diharapkan para pendamping ini akan mampu memberikan pendampingan kepada mahasiswi yang tinggal di asrama unires karena mereka yang tiap hari bersama,” kata Arif.

PKA UMY juga melibatkan pendampingan dari konselor Sebaya atau dari kalangan mahasiswa dan akan melakukan screening psikologis yang komprehensif untuk semua mahasiswa Unires dan mahasiswa UMY secara umum sebagai tindakan preventif. 

Arif mengimbau kepada mahasiswa untuk lebih sadar terhadap kondisinya dan teman-temannya dengan memanfaatkan layanan konseling yang tersedia di UMY. Dalam menghadapi situasi ini ia berharap untuk saling mendukung. 

Catatan Redaksi:

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri:

Dinas Kesehatan Jakarta menyediakan psikolog GRATIS bagi warga yang ingin melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Terdapat 23 lokasi konsultasi gratis di 23 Puskesmas Jakarta dengan BPJS.

Bisa konsultasi online melalui laman https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id dan bisa dijadwalkan konsultasi lanjutan dengan psikolog di Puskesmas apabila diperlukan.

Selain Dinkes DKI, Anda juga dapat menghubungi lembaga berikut untuk berkonsultasi:
Yayasan Pulih: (021) 78842580.
Hotline Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan: (021) 500454
LSM Jangan Bunuh Diri: (021) 9696 9293

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus