Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Majelis Sang Presiden yang mendukung Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024 dianggap sebagai kelompok relawan palsu. Hal itu dilontarkan oleh Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sismono menilai deklarasi kelompok tersebut yang dilakukan pekan lalu justru ingin menjatuhkan Anies. Menurut dia, kelompok tersebut diisi oleh orang-orang yang tak jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kelompok ini ingin menutupi prestasi Anies Baswedan dan prestasi Formula E dengan cara deklarasi orang-orang yang juga enggak jelas siapa mereka ini. Mereka ingin membuat suatu narasi yang memalukan dan memecah belah," ujar Sismono dalam keterangannya, Senin, 13 Juni 2022.
Sismono menjelaskan, kemunculan kelompok-kelompok itu diduga hasil akal-akalan pihak tertentu. Terlebih lagi, kemunculannya relawan tersebut bertepatan dengan momen penyelenggaraan Formula E.
Sebagai bentuk perlawanan narasi tersebut, Sismono menyebut pihaknya bakal fokus menginformasikan prestasi Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Relawan Bala Anies akan berfokus menyampaikan narasi positif tentang Anies Baswedan yang mempersatukan,” kata Sismono.
Sebelumnya, sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai kelompok Majelis Sang Presiden, mendeklarasikan diri pada Rabu, 7 Juni 2022 untuk mendukung Anies maju Pilpres 2024.
Beberapa anggota Majelis Sang Presiden itu mengaku sebagai simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), hingga eks narapidana teroris. Berikut nama-nama anggota yang hadir dalam deklarasi tersebut:
Pembaca deklarasi:
1. Musallam Bin Muhammad (Eks FPI)
2. Syaref Abdullah Alhadad (Eks FPI)
3. Zaenal Muttaqin (Eks Napiter)
4. Ahmad Jaki (Eks FPI)
5. H. Abdulah Gadir (Eks FPI)|
6. Usman Adnan (Eks HTI)
7. Muhammad bin Anwar Marta (Eks FPI)
Narasumber dalam konferensi pers:
1. Alif Akbar Bin Abdurahman Al Yamani (Eks FPI)
2. Ali Zainal Abidin Assegaf (Eks FPI)
3. Wandi Supandi (Eks Napiter)
4. Kartono (Eks Napiter)
5. Syahroni (Eks FPI)
6. Zainal Abidin (Eks HTI)
Sebelumnya, dukungan terhadap Anies juga dilakukan oleh kelompok yang mengaku bernama FPI Reborn. Dukungan dari Majelis Sang Presiden dan FPI Reborn itu dinilai pengamat sebagai upaya untuk menjatuhkan Anies.
Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin yang juga merupakan mantan pentolan FPI mengaku tak kenal dengan nama-nama tersebut. Dia pun menduga mereka hanya mencatut FPI.
Mantan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto juga menyatakan tak mengenal orang yang mengaku sebagai mantan anggota mereka.
FPI yang kini bernama Front Persaudaraan Islam pun menyatakan tak memberikan dukungan terhadap Anies Baswedan. Mereka menyatakan belum menentukan arah dukungan politik untuk Pilpres 2024.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini