Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Makna Garuda Wisnu Kencana untuk KTT G20, Jokowi: Simbol Tugas Para Pemimpin Dunia

Menurut Presiden Jokowi, Patung Garuda Wisnu Kencana menggambarkan tugas dan tanggung jawab para pemimpin dunia.

16 November 2022 | 21.45 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan istri Maria Begona Gomez Fernandez saat menghadiri Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali, Selasa 15 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat
Perbesar
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan istri Maria Begona Gomez Fernandez saat menghadiri Welcoming Dinner and Cultural Performance KTT G20 di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Badung, Bali, Selasa 15 November 2022. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Pemilihan tempat jamuan makan makan atau Welcoming Dinner Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, bukanlah tanpa alasan. Patung setinggi 121 meter itu syarat akan makna. Menurut Presiden Jokowi, karya pahatan Alam Sutera dan I Nyoman Nuarta itu menggambarkan tugas para pemimpin dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan arti dari Patung GWK tersebut kepada para tamu yang notabene adalah pemimpin negara atau delegasi negara anggota KTT G20. Nilai-nilai dari Patung GWK, kata dia, menjadi gambaran tugas dan tanggung jawab para pemimpin dunia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Dalam mitologi masyarakat Bali, patung ini memiliki makna tentang cinta, tanggung jawab, keberanian, dan pengabdian," ujar Jokowi dalam keterangan sambutannya pada Selasa malam, 15 November 2022. 

Sejarah Pembangunan Patung GWK 

Dilansir dari Indonesia.go.id, ide pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana muncul sejak 1989 oleh I Nyoman Nuarta. Setahun kemudian, ide tersebut disetujui oleh Presiden Soeharto dan peletakan batu pertama dilakukan tujuh tahun kemudian. Hantaman krisis di 1997 membuat Nuarta menghentikan sementara pembuatan patung raksasanya dan dilanjutkan lagi pada 2013. 

Setelah melewati lima tahun proses pembangunan, pada 22 September 2018 Presiden Jokowi meresmikan Patung GWK. Saat itu Indonesia sedang bersiap menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional, 8-14 Oktober 2018. Dapat dikatakan, Nuarta dalam seluruh proses pembangunan Patung GWK memerlukan waktu 28 tahun. 

Filosofi Patung GWK 

Mengutip situs Taman Budaya GWK Bali, patung Garuda Wisnu Kencana menggambarkan Dewa Wisnu yang sedang mengendarai Garuda. Merujuk mitologi Hindu, Dewa Wisnu dipandang sebagai pelindung alam semesta. Sementara Garuda yang mirip elang perkasa sebagai pendampingnya yang terpercaya, melambangkan kesetiaan dan pengabdian tanpa pamrih. 

Kencana artinya emas, dan keduanya dihiasi mahkota mosaik emas. Garuda juga merupakan lambang nasional Indonesia dan mewakili kebebasan.

Adanya Patung Garuda Wisnu Kencana ini pastilah menambah citra pulau Bali yang kental akan tradisi dan budaya. Sekaligus membuat bangga masyarakat Indonesia karena berhasil memukau para pemimpin negara dan delegasi KTT G20.
 

HARIS SETYAWAN
Baca juga : KTT G20, Ini Pilihan Destinasi Wisata Unggulan di Badung Bali

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus