Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Makna Pentas Wayang di Istana, Aria Bima: Raja yang Bijaksana

Aria Bima mengatakan lakon Kresna Jumeneng Ratu merepresentasikan seorang raja yang bijaksana dalam memerintah negara.

2 Agustus 2019 | 13.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal menggelar pentas wayang kulit di Istana Merdeka, malam ini dengan lakon Kresna Jumeneng Ratu. Ini merupakan kali pertama Jokowi mengadakan pentas wayang kulit di Istana selama lima tahun menjabat sebagai presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politikus PDI Perjuangan, Aria Bima mengatakan lakon Kresna Jumeneng Ratu merepresentasikan seorang raja yang bijaksana dalam memerintah negara. Selain itu lakon Kresna merupakan raja yang biasa memecahkan masalah dengan akal sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Raja menolak pendekatan kekuasaan yang otoriter. Hal tersebut tercermin dalam diri Kresna," katanya lewat pesan singkat, Jumat, 2 Agustus 2019.

Menurut Aria, lakon Kresna Jumeneng Ratu yang dipentaskan di Istana ini terkandung maksud jika Jokowi di periode kedua pemerintahannya bakal lebih mendengar aspirasi rakyat, memutuskan kebijakan dengan lugas dan demokratis demi kepentingan masyarakat. "Atau visioner partisipatif," ujarnya.

Dalam cerita perwayangan, Kresna dikisahkan berhasil mengalahkan raja raksasa yang bernama Prabu Narasingha. Setelah mengalahkan Narasingha, Kresna menjadi pemimpin Negara Dwarawati yang masyarakatnya terdiri dari manusia dan raksasa.

Aria menuturkan, perwujudan raja raksasa yang dikalahkan Kresna adalah semua pihak yang mencoba menggagalkan program ratu. "Istilah modernnya adalah Nekolim (Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme) tentunya dengan bentuk dan cara yang sudah berubah, Nekolim yang lebih smart termasuk memecah belah masyarakat dan kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin," tuturnya.

Pagelaran wayang kulit ini bagian dari rangkaian acara menyambut HUT RI ke-74 pada 17 Agustus 2019. Berdasarkan poster acara yang tersebar, rencananya pentas wayang kulit didalangi oleh Ki Manteb Sudarsono dan dimeriahkan pula oleh Didi Kempot, Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Edo Kondologit, Soimah, Kirun, Den Bagus Ngarso, dan Endah Laras.

AHMAD FAIZ

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus