Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Matahari Terbelah Lobi

Amien Rais berupaya keras menahan PAN tetap di kubu Prabowo. Kubu Jokowi menjanjikan dua kursi menteri.

15 September 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tepuk tangan riuh menyambut pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais. Kepada anggota pengurus partainya itu, dalam rapat di kantor pusat di Jalan Tahi Bonar Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis malam pekan lalu, Amien memastikan PAN tak akan lari dari Koalisi Merah Putih, kumpulan partai penyokong Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilihan presiden lalu.

"PAN tetap solid, termasuk di Dewan Perwakilan Rakyat," kata Ketua Komite Pemenangan Pemilu PAN Joncik Muhammad, Jumat pekan lalu, menirukan ucapan Amien.

Rapat itu dipimpin Sekretaris Jenderal Taufik Kurniawan. Sedangkan Ketua Umum Hatta Rajasa dan Ketua Bidang Koordinasi Antarlembaga sekaligus Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan absen. Hatta tak hadir karena sedang berpelesir ke Eropa, sekaligus mengunjungi putranya, Rasyid Rajasa, yang kuliah di London. Rencananya, Hatta baru balik ke Jakarta pada Selasa pekan depan. Zulkifli, yang juga besan Amien, pun lagi melancong ke luar negeri.

Pernyataan Amien di hadapan petinggi partai itu menjadi penting di tengah kabar santer bahwa PAN sudah berlabuh ke pangkuan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Seorang petinggi PAN bercerita, forum itu dimanfaatkan Amien untuk mempengaruhi partai agar tak pindah haluan. Rapat pun diadakan atas inisiatif bekas Ketua Umum Muhammadiyah itu.

Manuver dilancarkan setelah pertemuan Hatta dan presiden terpilih Jokowi di rumah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Senin malam dua pekan lalu. Buru-buru Amien memerintahkan Joncik dan Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Adib Zain menyiapkan acara dengan dua agenda: pidato Amien tentang perkembangan politik terbaru dan sosialisasi pembekalan anggota parlemen terpilih sekaligus pembahasan acara ulang tahun PAN ke-16.

Semua pengurus diundang lewat pesan berantai telepon seluler, kecuali Hatta. "Pak Hatta saya beri tahu bahwa ada acara," ujar Joncik.

Pertemuan memang menjadi seru. Amien membeberkan sejumlah program dan strategi Koalisi Merah Putih di DPR. Salah satunya mengegolkan pemilihan kepala daerah lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Menurut seorang petinggi PAN, Amien bahkan membeberkan rencana menggulingkan Jokowi. "Dia bilang Jokowi akan dijatuhkan setelah setahun menjabat," ucapnya.

Amien belum dapat dimintai konfirmasi. Asisten pribadinya, Tedy, mengatakan sikap bosnya belum berubah. Namun Joncik membantah agenda pemakzulan tersebut. "Kami mendukung selama programnya pro-rakyat," ujarnya.

Niat mengganggu pemerintah yang akan datang terlihat dari keputusan Koalisi-yang terdiri atas PAN, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan-meloloskan pembentukan panitia khusus pemilihan umum di Senayan.

Terungkapnya pertemuan Jokowi dan Hatta sejatinya sebuah "kecelakaan". Sedianya lobi dirahasiakan dari pers. Malam itu, Jokowi tiba didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sekaligus Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto.

Hatta datang ditemani Zulkifli Hasan dan Edi Yosfi, pengusaha tambang sekaligus kader PAN yang dekat dengan Amien. Mereka berangkat dari rumah Hatta di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, dalam satu mobil. Setiba di rumah Paloh, wajah Hatta tertangkap kamera televisi sehingga lobi politik mencuat di publik.

Ini pembicaraan perdana antara Jokowi dan Hatta setelah pemilu presiden. Palohlah inisiatornya. Seorang pengurus PAN menjelaskan, Paloh menelepon Zulkifli sepekan sebelumnya. Pemilik Media Group ini melobi Zulkifli agar membantunya mengatur pertemuan. Jokowi dan Hatta pun sepakat mengadakan pertemuan di rumah Paloh. Sekretaris Jenderal NasDem Patrice Rio Capella juga mengatakan pernah mendengar bosnya membicarakan rencana pertemuan lewat telepon dengan pengurus PAN. "Siapa yang duluan menelepon, saya tak tahu," kata Rio, Kamis pekan lalu.

Menurut Rio, dalam pertemuan itu dilakukan pembicaraan tertutup tiga tokoh, yakni Jokowi, Hatta, dan Paloh, di ruang tamu. Sedangkan Zulkifli, Edi Yosfi, dan Hasto duduk terpisah. Hatta memulai pembicaraan dengan memberi selamat atas kemenangan Jokowi. Selanjutnya, Jokowi mengajak Hatta dan PAN menyokong pemerintah. "Hatta pada prinsipnya bersedia membantu Jokowi, tapi PAN tidak bisa serta-merta mengubah sikap politik."

Seorang politikus PAN yang dekat dengan Hatta menuturkan, pengalihan dukungan ke partai koalisi pro-Jokowi mesti dilegalkan setidaknya melalui rapat kerja nasional, forum partai setingkat di bawah kongres. Keputusan PAN menyokong duet Prabowo-Hatta pun ditetapkan lewat rakernas di Jakarta pada 14 Mei 2014. Rakernas akan dibahas sekembali Hatta dari Eropa.

Zulkifli tak membantah informasi tersebut. "Pada saatnya nanti akan saya jelaskan," katanya lewat pesan pendek kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Joncik mengungkapkan adanya tawaran dari Jokowi berupa kursi menteri di kabinet untuk PAN. Namun dia merahasiakan jumlah kursi dan posisi yang ditawarkan. "Tidak etis menyebutkan posisinya," ucap Joncik. Tapi rekannya separtai justru menyebutkan Jokowi menjanjikan dua kursi menteri kepada PAN. "Salah satunya untuk Zulkifli," ujar seorang ketua partai itu.

Adapun Hasto kepada Nuriman Jayabuana dari Tempo mengatakan tidak mengetahui isi pembicaraan Jokowi dan Hatta. "Pertemuan itu merupakan silaturahmi antara Surya Paloh dan Hatta, kebetulan ada Pak Jokowi," katanya berkilah.

Perubahan sikap politik Hatta membuat Koalisi gusar. Pengurus PAN menuturkan, kegusaran ini memicu Amien menggelar rapat mendadak di markas partai berlogo matahari terbit itu. Amien juga berusaha meyakinkan partai-partai lain di Koalisi bahwa partainya tak akan berpaling.

Amien, yang juga salah satu pendiri PAN, sampai harus menjelaskan posisi politik partainya dalam acara jamuan makan malam Koalisi Merah Putih di kediaman Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung. Dalam acara di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu pekan lalu itu hadir pula Prabowo, yang juga Ketua Dewan Pembina Gerindra. "Pertemuan ini untuk memastikan semua partai koalisi sejalan," ujar Sekretaris Jenderal PPP M. Romahurmuziy seusai perjamuan.

Rusman Paraqbueq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus