Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah meresmikan Masjid Al Jabbar yang merupakan masjid terbesar di provinsi tersebut. Kini media sosial ramai memperbincangkan soal kemegahan dan kemewahan masjid raya tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain karena arsitekturnya yang unik, Masjid yang dirancang khusus oleh Ridwan Kamil itu memiliki latar belakang pembangunan yang menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini beberapa fakta tentang Masjid Al-Jabbar di Jawa Barat:
13 Fakta Menarik Masjid Al Jabbar Bandung
1. Inspirasi Konsep Desain Masjid dari Rumus Matematika Aljabar
Fakta pertama yang cukup unik adalah konsep desain Masjid Al Jabbar terinspirasi dari rumus matematika, Aljabar. Sebagai tambahan informasi, rumus Aljabar ditemukan oleh ilmuwan muslim Muhammad ibn Musa Al Khawarizmi.
Rumus Aljabar terjemahkan ke dalam bentuk lengkungan kurva bertumpuk. “Imajinasi masjid ini datang inspirasinya dari rumus matematika. Maka dilihat di bawah ada 10 bentuk kurva, di atas ada per dua menjadi 5 (kurva), di atasnya dari 5 menjadi 4, dari 4 menjadi 2, dan menjadi 1. Itu adalah rumus matematika yang jadi inspirasi Al Jabbar,” kata Ridwan.
Di samping itu, pemilihan nama itu juga terinspirasi dari salah satu nama di dalam Asmaul Husna dan termasuk homonim yang menggunakan akronim Jawa Barat.
2. Ramah Pengunjung Lansia dan Penyandang Disabilitas
Masjid Al Jabbar ini didesain ramah untuk para lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas.
"Di antaranya ada akses ramp dan dua lift yang memadai serta ruang wudhu dan toilet khusus difabel," ujar Ridwan Kamil, seusai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Bandung.
Fasilitas untuk lansia yang dihadirkan masjid ini seperti tersedianya kursi roda membuat warga penyandang disabilitas sangat antusias untuk datang ke Masjid Raya Al Jabbar.
3. Menjadi Pusat Edukasi
Masjid Al Jabbar bisa menjadi pusat edukasi karena terdapat perpustakaan yang nyaman dengan meja dan kursi tertata rapi, serta buku yang dapat dibaca sambil menunggu waktu salat.
Jika ingin ke perpustakaannya, maka harus naik tangga dari kafetaria yang nampak modern dengan interior meja kayu minimalis.
4. Akan Ditayangkan Bersamaan dengan Ridwan Kamil Main Sinetron
Direktur Utama PT Aria Puspa Nusantara, Tuti Turimayanti mengatakan, kemegahan Masjid Al Jabbar akan diekspos dalam sinetron Surga dalam Pelukan.
Sinetron yang dimainkan langsung Ridwan Kamil itu dibuat sebanyak 30 episode dan 70 persen dan akan mengekspos kemegahan Masjid Raya Al Jabbar.
5. Masjid dengan 99 Menara
Masjid Al Jabbar berdiri kokoh di tengah kolam retensi, sehingga akan tampak seperti mengapung di atas danau ketika air kolam mencapai batas permukaan.
Masjid ini juga dilengkapi empat menara dengan menara tertinggi memiliki tinggi mencapai 99 meter.
6. Menghabiskan Biaya Rp 1 Triliun
Tak hanya mewah, Masjid Al-Jabbbar juga dilengkapi museum seluas 11.238,20 meter persegi di lantai dasar masjid ini.
Masjid tersebut memiliki total luas mencapai 21.799,20 meter persegi. Pembangunan masjid ini memakan biaya sekitar Rp1 triliun.
7. Dibangun Menggunakan APBD
Masjid Raya Al Jabbar Jawa Barat, terus menuai sorotan di tengah masyarakat semenjak diresmikan.
Masjid megah di Kawasan Gedebage, Bandung, itu menjadi pembicaraan karena pembangunannya dibiayai dari kas daerah alias Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Meski sempat menuai pro kontra, Ridwan Kamil menjelaskan, pembangunan Masjid Al Jabbar didasarkan atas keinginan banyak pihak.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menjelaskan, 7 tahun lalu, jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai ormas Islam menitipkan aspirasinya ke Pemprov Jawa Barat untuk dibuatkan masjid raya provinsi.
8. Berdiri di Tengah Kolam Retensi Seluas 7 Hektar
Dari kejauhan, hal pertama yang akan terlihat adalah masjid megah yang diselimuti kolam. Fakta menariknya kolam renang yang menyelimuti Masjid Al Jabbar ini merupakan kolam retensi dengan luas lebih dari tujuh hektar.
“Dalam imajinasi saya, masjidnya seolah-olah terapung. Kalau di provinsi lain masjid terapung itu di pinggir laut, kalau di Jawa Barat berada di danau,” kata Ridwan Kamil pada Tempo.
Dari segi desain, hal ini menambah unsur estetika masjid itu sendiri. Masjid akan terlihat seperti terapung.
Namun di sisi lain, ternyata kolam di sekitar Masjid Al Jabbar berfungsi untuk mengontrol banjir di sekitar wilayah Bandung Timur.
9. Terdapat Ornamen Berbentuk Tusuk Sate di Atas Bangunan Utama
Kalau melihat ke bagian atas bangunan utama, Anda bisa melihat ornamen seperti sate. Terdapat ornamen seperti lidi yang menusuk ornamen lima buah bola yang melambangkan rukun Islam.
10. Fasad Masjid Tersusun dari 6000++ Lembar Kaca
Masjid Raya Al Jabbar memiliki fasad yang terdiri dari susunan kaca berwarna-warni sebanyak lebih dari 6000. Kaca-kaca tersebut saling bertumpuk dan tertindih sehingga bentuknya menyerupai sisik ikan.
11. Langit-langit Masjid Tinggi Tanpa Tiang
Berpindah ke bagian dalamnya, Ridwan Kamil mendesain langit-langit masjid tinggi namun tanpa tiang di bagian tengahnya. Dengan desain langit-langit tanpa tiang ini, konsep desain interiornya semakin terlihat monumental.
12. Diselimuti 27 Relung Bermotif Batik Khas Setiap Daerah di Jawa Barat
Fakta menarik lainnya, Masjid Raya Al Jabbar dikelilingi 27 relung. Relung-relung tersebut memvisualisasikan kabupaten dan kota di Jawa Barat. Setiap relung bermotif batik sesuai masing-masing kota dan kabupaten tersebut.
Motif batik terbuat dari plat tembaga yang dipahat secara manual oleh ratusan pengrajin yang berasal dari Boyolali.
13. Kapasitas Jamaah Maksimal 60 Ribu
Masjid Al Jabbar mampu menampung jamaah hingga 60 ribu jamaah dalam satu waktu. Sedangkan kapasitas di bagian teras, sisa plaza dan area masjid lainnya berkapasitas 30 ribu jamaah.